Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan pihaknya belum menentukan batas akhir pencarian heli MI-17 milik TNI AD yang putus kontak di Jayapura, Papua. "Target kami adalah ditemukan," kata Aidi kepada Tempo pada Selasa, 2 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aidi mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan waktu yang ada sebaik-baiknya. Memasuki hari ke-5 pencarian, hari ini Tim Kodam Cendrawasih melakukan penyisiran dan pemantauan sejak pagi.
"Sejak pukul 06.00 tadi pagi tim sudah bergerak melaksanakan pencarian baik lewat jalur udara maupun darat," katanya.
Aidi mengatakan lama waktu pencarian heli hari ini belum bisa dipastikan lantaran tergantung pada kondisi cuaca. Hingga pukul 10.25, Aidi mengatakan cuaca masih aman meski masih belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan heli. "Cuaca masih aman, namun kami belum menemukan titik terang," kata Aidi.
Lebih lanjut Aidi mengatakan, pencarian melalui udara merupakan langkah yang paling efektif. Antara lain manggunakan dua unit helly Bell 412 TNI AD dan satu unit CN 235 TNI AU sebagai supporting flight dan satu unit helly Bell 206 bantuan penerbangan sipil.
Namun, agar mendapat lebih banyak petunjuk, jalur darat dengan sistem penyisiran juga masih dilakukan, khususnya untuk menghimpun informasi dari masyarakat. Pencarian melalui darat dilakukan oleh Tim SAR darat dengan kekuatan satu satuan setingkat kompi berjumlah 100 orang. Pencarian ini dilakukan di Kabupaten Oksibil dan Kabupaten Jayapura.
Helikopter TNI AD jenis MI-17 hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil ke Bandara Sentani, Jayapura, Jumat, 28 Juni 2019, sekitar pukul 11.49 waktu setempat. Heli yang dipiloti Kapten CPN Aris membawa 11 penumpang dan kru.
HALIDA BUNGA FISANDRA