Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Hari Penyandang Disabilitas diperingati setiap tanggal 3 Desember. Tahun ini, pemerintah mengadakan peringatan Hari Penyandang Disabilitas yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo di Bekasi, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengatakan pemerintah akan memberikan 7.000 Kartu Identitas Penyandang disabilitas hingga akhir tahun. Peluncuran kartu tersebut akan dilakukan secara simbolik oleh Presiden Joko Widodo.
"Kartu ini adalah amanat Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan permintaan dari Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia atau PPDI," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang di Bekasi, Minggu 2 Desember 2018. Menurut dia, kartu identitas tersebut bukan hanya sebagai pendataan secara akurat penyandang disabilitas di Indonesia.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Agus Gumiwang menjelaskan, data sementara dari berbagai lembaga jumlah penyandang disabilitas di Indonesia berbeda-beda. "Ada yang menyebut jumlah penyandang disabilitas sebanyak 6 juta orang, ada juga yang menyebut 20 juta orang," kata dia.
Baca juga: Sunny Bantu Perempuan Disabilitas Identifikasi Kekerasan
Untuk pemenuhan hak aksesibilitas penyandang disabilitas, Kementerian Sosial mendistribusikan sebanyak 7.070 alat bantu penyandang disabilitas berupa kursi roda, hearing aid, kruk, tongkat netra, kaki palsu, tangan palsu, dan lainnya. Alat bantu ini untuk membantu dan memudahkan mobilitas penyandang disabilitas.
Dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas di bidang olahraga, Agusmenambahkan, pemerintah juga memfasilitasi penyelenggaraan Asian Para Games 2018 yang merupakan ajang pertandingan olahraga bagi difabel.
Tema Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional tahun 2018 adalah "Empowering Persons With Disabilities and Ensuring Inclusiveness and Equality". Di Indonesia, tema ini diterjemahkan dalam tema nasional, yakni "Indonesia Inklusif dan Ramah Disabilitas".
Artikel lainnya: Terapis Tunanetra Go-Massage Tak Suka Disabilitas Dikasihani