Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di hari terakhir kunjungan kenegaraan ke Australia, Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Gedung Parlemen Australia. Jokowi akan menggelar pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, lalu menghadiri pertemuan bilateral Republik Indonesia dengan Australia dalam Annual Leader's Meeting (ALM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi akan menyaksikan penandatanganan sejumlah Memorandum of Understanding atau MoU (Nota Kesepahaman) dalam pertemuan tersebut. "Pertama adalah Plan of Action Comprehensive Strategic Partnership tahun 2020-2024 dan kedua, kerja sama di bidang perhubungan yang akan dilakukan Pak Menhub," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Hotel Hyatt Canberra, Sabtu, 8 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun nota kesepahaman yang akan ditandatangani oleh Menteri Perhubungan kedua negara adalah MoU concerning Transportation Security Cooperation.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada dua hal pokok yang akan dibahas dalam nota kesepahaman tersebut, yaitu berkaitan dengan kemudahan menggunakan konektivitas udara serta berkaitan dengan vokasi dan keselamatan.
"Australia banyak support safety di Indonesia, memberikan tenaga-tenaga pelatihan dan karena itu kita minta ditingkatkan untuk memberikan dukungan kepada vokasi di Indonesia," kata Budi Karya.
Selepas itu, Presiden Jokowi dan PM Morrison akan menggelar pernyataan pers bersama. Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin akan mengumumkan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreeement (IA-CEPA).
Selain itu, Jokowi akan menerima beberapa kunjungan kehormatan, yaitu dari Ketua Oposisi Australia dan dari Ketua House of Representatives Australia serta Ketua Senat Australia. Selanjutnya, Jokowi akan menyampaikan pidato di hadapan anggota parlemen Australia.
Selepas menghadiri jamuan santap siang oleh PM Australia, Jokowi akan kembali ke Hotel Hyatt untuk kemudian menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable.
Terkait forum tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sekitar 20 pengusaha pertambangan, jasa, sektor kesehatan, hingga perguruan tinggi. "Memang ada perguruan tinggi yang ingin beroperasi di Indonesia dan pemerintah mau lihat deregulasinya di situ, terutama beroperasi di daerah ekonomi khusus," ujarnya.
Pada sore harinya, Jokowi dan rombongan akan menuju Bandara Militer Defence Establishment Fairbairn, Canberra, untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.