Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Imunisasi Campak Rubela di Aceh Tersendat

Imunisasi untuk campak dan rubela (MR) di Aceh menghadapi sejumlah kendala.

31 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Imunisasi Campak Rubela di Aceh Tersendat
Perbesar
Imunisasi Campak Rubela di Aceh Tersendat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

BANDA ACEH - Imunisasi untuk campak dan rubela (MR) di Aceh menghadapi sejumlah kendala. Hingga saat ini baru sekitar 9 persen dari 1,5 juta anak usia di bawah 14 tahun yang telah mendapat imunisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, Abdul Fatah, mengatakan imunisasi yang sedianya dimulai pada awal Agustus 2018 terpaksa dihentikan karena banyaknya protes dari masyarakat. "Sebagian kecil sempat dilaksanakan," katanya dalam diskusi publik di Banda Aceh, Rabu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, ujar Abdul, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga sempat meminta agar imunisasi dihentikan sementara untuk menunggu fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Fatwa MUI dibutuhkan agar polemik di masyarakat mengenai vaksin campak dan rubela bisa teratasi.

Selanjutnya, MUI mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin tersebut boleh dipergunakan, alias mubah, pada 20 Agustus lalu. "Kami akan duduk kembali dengan Plt Gubernur nantinya, awal September, untuk meminta diinstruksikan kembali pelaksanaan imunisasi," katanya.

Berdasarkan data yang disampaikannya, cakupan imunisasi lengkap 2015-2017 di Aceh umumnya berada di bawah angka 80 persen, jauh di bawah angka rerata nasional, 92 persen. "Ini salah satu tantangan lainnya," kata Fatah.

Diskusi tersebut juga menghadirkan lima anak korban penyakit rubela di Aceh. Salah satu ibu yang melahirkan anak penderita rubela mengatakan anaknya diketahui terjangkit rubela setelah usianya dua pekan. "Dia tidak bisa melihat, jantungnya bocor dan pendengarannya terganggu," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, ternyata ia terjangkit rubela saat hamil. Ia memang sempat mengalami penyakit seperti campak di sekujur tubuh ketika usia kandungannya dua bulan. "Saat itu, saya tidak tahu apa itu rubela," katanya.

Anaknya yang berumur empat tahun mesti menjalani operasi mata dan menggunakan alat bantu dengar, sementara jantungnya yang pernah bocor telah berangsur sembuh setelah mendapat perawatan intensif. "Saya harapkan semua ibu-ibu dan masyarakat tidak mengalami nasib seperti saya," katanya. ADI WARSIDI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus