Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jenguk Romo Gereja St Lidwina , Uskup Agung: Sudah Bisa Bercanda

Uskup Agung Semarang Robertus Rubiyatmoko menjenguk Romo Prier yang jadi korban penyerangan Gereja St Lidwina.

11 Februari 2018 | 23.19 WIB

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Uskup Agung Semarang Robertus Rubiyatmoko menjenguk korban penyerangan Gereja St Lidwina di Rumah Sakit Panti Rapih Yogya Minggu petang 11 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hingga petang di rumah sakit yang dijaga ketat aparat kepolisian itu masih dirawat tiga orang korban penyerangan gereja dari semula empat orang. Mereka yang masih dirawat yakni Romo Karl Edmund Prier SJ atau Romo Prier yang diserang saat memimpin ibadah dan tiga umat gereja lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Syukur pada Tuhan karena kondisi pasien kebanyakan perkembangannya cukup menggembirakan dan satu jemaat boleh pulang setelah dijahit lukanya," ujar Uskup.

Bahkan, Romo Prier yang mendapat paling banyak bacokan yakni di kepala dan leher sudah bisa diajak bercanda oleh uskup yang menjenguk bersama Raja Keraton Sri Sultan HB X.

"Romo Prier sudah bisa diajak bercanda, syukurlah tidak terlalu parah lukanya," ujarnya.

Menurut Uskup yang kurang lebih menjenguk para korban selama 30 menit itu yang paling parah lukanya justru salah satu umat yang saat kejadian dibacok pelaku satu kali namun mengenai persis di bagian wajah yang memanjang dari dahi hingga bibir. "Satu umat butuh waktu pemulihan lebih lama karena lukanya cukup parah," ujarnya.

Uskup mengatakan peristiwa penyerangan Gereja Santa Lidwina ini diakui akan menimbulkan ketakutan-ketakutan dalam hidup bermasyarakat. Insiden intoleransi seperti ini menurutnya harus segera diberantas.

Uskup pun berpesan agar jangan sampai hidup keberagaman dalam masyarakat diporak porandakan oleh motivasi yang tak jelas.

"Kejadian ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama agar masyarakat bisa hidup lebih rukun dan srawung satu sama lain," ujarnya.

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus