Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

JK: Background Airlangga Membuat Pantas Jadi Ketum

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Airlangga Hartarto pantas menjadi ketum Golkar.

21 Desember 2017 | 03.05 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kata sambutan pada penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 20 Desember 2017. Munaslub Partai Golkar menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga 2019. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kata sambutan pada penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 20 Desember 2017. Munaslub Partai Golkar menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga 2019. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Airlangga Hartarto pantas menjadi Ketua Umum Golkar. Sebab, pria bertubuh tambun itu memiliki pengalaman banyak. Tak hanya di legislatif, tapi juga di eksekutif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Seorang pengurus (partai) itu harus melayani anggota dengan baik dan mewakili, baik di DPR maupun pemerintah. Karena itu, Saudara Airlangga pantas menjadi ketum (ketua umum) karena memiliki pengalaman di legislatif dan eksekutif," ujar pria yang akrab disapa JK itu ketika menutup Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun JK juga mengingatkan Airlangga untuk memastikan Golkar berjalan secara demokratis, bukan otoriter. Sebab, jika Golkar ingin mewujudkan pemerintahan yang demokrasi, Golkar juga harus demokratis di internalnya.

Hal itu, kata JK, mengingat dalam empat tahun terakhir Golkar sudah berganti lima kepemimpinan. JK menuturkan pergantian kepemimpinan yang singkat seperti itu bisa terjadi karena kurang demokrasi di internal partai.

"Kalau tidak ada demokrasi yang baik di dalam partai, itulah penyebab timbulnya lima ketum dalam waktu singkat, karena kita kurang memahami demokrasi," katanya.

Sementara Airlangga menyatakan dirinya menerima banyak titipan nama terkait dengan kepengurusan Golkar yang baru. Ia berjanji akan segera menyelesaikan urusan itu sebaik mungkin. "Saya janjikan kepengurusan ini akan indah pada waktunya," ucapnya mengakhiri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus