Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cirebon - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan 9 juta sertifikat dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada 2019. Permasalahan sertifikat tanah harus dituntaskan supaya tidak ada lagi sengketa akibat obyek tanah.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi setelah membagikan 3.000 sertifikat untuk warga Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka di The Radiant, Cirebon, Ahad, 11 Maret 2018. Jokowi merasa prihatin karena sengketa tanah yang sering terjadi melibatkan banyak orang, baik antar-sesama masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, dan banyak lagi.
Baca: Jokowi Minta BPN Bereskan Sertifikat Hak Tanah Wakaf
Menurut Jokowi, sudah ada 126 juta sertifikat tanah yang keluar. Namun, dengan hanya 500 ribu sertifikat yang keluar setiap tahun, baru ada 51 juta yang dipegang masyarakat. “Jika terus seperti ini, maka dibutuhkan waktu 140 tahun agar pembuatan sertifikat tanah itu selesai seluruhnya,” ujarnya.
Karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memperbanyak pembuatan sertifikat. Pada 2017 ditargetkan 5 juta sertifikat keluar, sementara tahun ini ditargetkan 7 juta.
Simak: Jokowi Bagikan 5.750 Sertifikat di Lamongan
Tahun depan, Jokowi menargetkan 9 juta sertifikat yang dikeluarkan BPN. Khusus di Jawa Barat, pada 2023 ditargetkan pembuatan sertifikat sudah rampung. “Jika tidak tercapai, pilihannya hanya dua, (menterinya) diganti atau dicopot,” ucapnya.
Sofyan Djalil menuturkan sebenarnya ada 9.810 sertifikat yang dibagikan Presiden di Cirebon. Namun yang dibagikan di lokasi acara hanya 3.000. "Sisanya didistribusikan melalui BPN di masing-masing daerah," tuturnya.
Lihat: Di Padang, Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah untuk Rumah Ibadah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik pembagian sertifikat tanah itu. “Sertifikat merupakan legalisasi tanah warga,” ujar Heryawan.
Selain itu, kata dia, sertifikat tanah juga bisa dijadikan agunan warga untuk ekspansi ekonomi keluarga. Sehingga akhirnya membantu pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
IVANSYAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini