Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) dapat mencegah konflik di desa seluruh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tugas Babinsa adalah agar jangan sampai ada konflik sekecil apapun di desa kita. Segera padamkan kalau ada api konflik, jangan biarkan membesar," kata Jokowi di Jambi, Ahad, 16 Desember 2018.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara pengarahan kepada Babinsa Kodam II/Sriwijaya, Kodam Iskandar Muda, dan Kodam I/Bukit Barisan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balairung Pinang Masak Universitas Jambi, Kota Jambi. Joowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 260 juta masyarakat yang tinggal di 17 ribu pulau dan 714 suku serta 1.100 bahasa.
"Ajak masyarakat untuk membangun terus persatuan, jangan diberikan ruang, terutama biasanya menjelang tahun politik, rakyat kita mulai agak gesek-gesek baik untuk pemilihan bupati, walikota, gubernur atau presiden, diaduk-aduk oleh hal-hal yang bersifat politik, jangan sampai seperti itu," ungkap Jokowi.
Dia juga meminta agar Babinsa memberikan kedewasaan kepada masyarakat, masyarakat sehingga matang dalam berpolitik. "Memilih siapapun terserah, tapi jangan sampai di tahun-tahun politik begitu banyak fitnah, kabar bohong, hoaks di media sosial, jangan sampai perubahan itu membuat dampak tidak baik bagi kita," tegas Presiden.
Dalam laporannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Babinsa ikut membuat jembatan gantung, mengajar masyarakat di pedalaman dan hal-hal konkrit lain yang dilakukan di desa-desa.
Dalam pengarahan itu hadir 3.316 orang Babinsa dari wilayah Kodam II/Sriwijaya, Kodam Iskandar Muda, dan Kodam I/Bukit Barisan termasuk 15 bintara pembina pesisir dan 15 bintara pembina lanud, serta 259 perwira unsur pimpinan satuan di komando kewilayahan Kodam II/Sriwijaya.