Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Frega Wenas mengatakan bahwa anggaran kementeriannya sudah pasti dipangkas Rp 26,9 triliun atau 16 persen dari yang tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Frega mengatakan efisiensi anggaran itu difokuskan pada hal-hal yang bersifat administratif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Frega menyatakan pemangkasan anggaran di Kementerian Pertahanan tidak akan mengganggu tugas utama menjaga kedaulatan negara. “Kami menjamin bahwa dengan adanya efisiensi anggaran ini, tidak sama sekali mengganggu pelaksanaan tugas pokok. Sehingga kedaulatan negara kesatuan Indonesia itu bisa terus terjaga,” kata Frega di Balai Media Kemenhan, Jumat, 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Frega pos yang dipangkas sifatnya masih bisa dialihkan. “Beberapa contohnya seperti perjalanan dinas, pembangunan yang dianggap tidak prioritas, pengadaan kendaraan, kemudian juga meeting, dan focus group discussion,” katanya.
Anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI dipangkas Rp26,9 triliun dari pagu anggaran 2025 sebesar Rp 166,2 triliun imbas kebijakan efisiensi anggaran.
Awalnya hal tersebut disampaikan Donny Ermawan Taufanto dalam rapat bersama Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025. Setelah efisiensi Rp 26,99 triliun, Kemenhan dan TNI masih memiliki anggaran Rp 139,2 triliun.
“Kemhan dan TNI melaporkan bahwa kami siap melaksanakan efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025, dan selanjutnya meminta persetujuan dari pimpinan DPR RI,” kata Donny.
Berikut jumlah efisiensi anggaran pada masing-masing unit organisasi:
Kementerian: Rp 8,43 triliun
Mabes TNI: Rp 3,68 triliun
TNI Angkatan Darat (AD): Rp 5,16 triliun
TNI Angkatan Laut (AL): Rp 6,07 triliun
TNI Angkatan Udara (AU): Rp 3,36 triliun