Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Muhammad Hasbi menyampaikan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah harus menghindari perploncoan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pertama, tentu kenalkan budaya yang berkembang di sekolah itu. Kedua, perkenalan sesama siswa, siswa dengan guru, dan dengan tenaga kependidikan lain,” kata Hasbi dalam keterangannya, Kamis, 15 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasbi mengatakan, para siswa juga perlu dikenalkan dengan ekosistem dan sarana prasarana sekolah serta strategi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi.
Ia mengingatkan, ada rambu-rambu yang harus diperhatikan penyelenggara MPLS untuk menghindari kejadian yang kurang baik. Misalnya, tidak melibatkan siswa atau kakak kelas sebagai penyelenggara, materi diisi dengan kegiatan edukatif serta tidak dibenarkan perploncoan atau tindak kekerasan terhadap siswa.
Selain itu, penyelenggara diminta mengedepankan kehati-hatian, kesehatan, dan keselamatan semua warga sekolah. Hasbi mengingatkan agar pelaksanaan MPLS dilakukan sesuai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali serta 15 Kabupaten/Kota lainnya. “Daerah yang masuk PPKM Darurat pembelajaran dilaksanakan secara daring,” katanya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTK Dikmen Diksus), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Yaswardi, menambahkan pendekatan humanis perlu dikedepankan, yaitu apresiasi atau penghargaan lebih diprioritaskan ketimbang sanksi atau hukuman. Sebab, para pendidik perlu meningkatkan motivasi belajar anak di masa yang sulit.