Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Asnawi Abdullah menyatakan perkiraan nilai manfaat yang diterima setiap peserta program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bisa mencapai Rp 2 juta. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam memeriksakan kesehatannya mengingat angka tersebut yang menurutnya tidak kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang cukup bervariasi antara satu orang dengan orang lain dan diperkirakan range-nya itu sekitar Rp 1,6 juta sampai Rp 2 juta. Jadi sayang sekali kalau “hadiah” ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh warga bangsa kita,” ujarnya dalam kunjungan peninjauan pelaksanaan CKG di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Ciater, Tangerang Selatan, Senin, 10 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun CKG merupakan program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto sebagai salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang masuk ke dalam gagasan Asta Cita. Pada penerapannya, program ini menyasar 280 juta warga Indonesia yang dapat diklaim di hari ulang tahunnya.
Pada pelaksanaan di hari pertama, Asnawi menyampaikan sebanyak lebih dari 10 ribu Puskesmas telah dinyatakan siap untuk mengoperasikan program ini. “Ada 10.416, puskesmas di seluruh Indonesia, dari hasil koordinasi kami dengan kepala dinas di seluruh Indonesia menyatakan sudah siap,” katanya.
Program tersebut secara resmi dimulai di hari ini, Senin. Menurut dia, Kemenkes telah mengalokasikan dana khusus untuk CKG yang tidak akan terinvasi kondisi apapun, termasuk pemangkasan anggaran sebagai salah satu instruksi Presiden Prabowo Subianto. “Sekali lagi Kementerian Kesehatan sudah mengalokasikan anggaran insya Allah program CKG ini akan berjalan dengan baik dan anggarannya telah dialokasi dengan baik,” kata dia.
Diketahui, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 4,7 triliun untuk pelaksanaan program skrining atau pemeriksaan kesehatan gratis tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam agenda temu media yang diadakan di kantornya di Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Januari 2025.
Menteri Budi memaparkan, anggaran sebesar Rp 3,4 triliun disalurkan melalui APBN. Adapun sisanya sebesar Rp 1,3 triliun akan didistribusikan melalui APBD. “Jadi masing-masing kabupaten kota ada anggarannya. Nanti disalurkan ke dinas kesehatan untuk pelaksanaan di Puskesmas,” ujar Budi.