Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Hetifah Sjaifudian menaruh harapan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) yang baru, Brian Yuliarto. Dia berharap pergantian kepemimpinan di Kemendiktisaintek ini tidak menghentikan program yang sudah berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami berharap program-program yang telah direncanakan dan telah berjalan dapat diteruskan dan ditingkatkan oleh kepemimpinan yang baru," kata Hetifah dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 19 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu program Satryo saat menjabat sebagai Mendiktisaintek ialah Sekolah Menengah Atas Unggulan Garuda. Sekolah berbasis asrama ini direncanakan akan dimulai pada tahun ini.
Dalam keterangan sebelumnya, Satryo mengatakan bahwa akan membangun setidaknya 40 SMA Unggulan Garuda hingga 2029 mendatang. Namun dia belum merinci lokasi puluhan sekolah unggulan tersebut.
Satryo berujar bahwa SMA Unggulan Garuda ini bagian dari salah satu program percepatan pemerintah di bidang pendidikan. Satryo mengatakan, pembangunan SMA Unggulan Garuda ditujukan untuk mewadahi pelajar Tanah Air yang pintar.
"Jadi ini betul-betul upaya kami memberi ruang untuk teman-teman yang pintar, hebat, (sehingga) dapat pendidikan yang sesuai," ujar Satryo.
Dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR pada 12 Februari lalu, Satryo juga mengatakan bakal mengupayakan agar komponen dalam pos anggaran non-efisiensi tidak terdampak pemangkasan.
Komponen yang diupayakan tidak dipangkas anggarannya ialah gaji, tunjangan pegawai, tunjangan dosen non-PNS, hingga bantuan sosial berupa beasiswa untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik di dalam maupun luar negeri.
Adapun Presiden Prabowo Subianto mengganti Satryo Seomantri sebagai Mendiktisaintek pada Rabu, 19 Februari 2025. Satryo digantikan oleh Guru Besar Institut Teknologi Bandung Brian Yuliarto.