Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Front Persaudaraan Islam atau FPI, Aziz Yanuar, mengatakan Rizieq Shihab dan FPI masih menunggu siapa calon gubernur yang akan didukung dalam pilkada Jakarta 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“FPI dan Habib Rizieq Shihab belum akan berkomentar dan terlibat dalam dukung mendukung terkait konstelasi politik daerah. Kita masih wait and see,” kata Aziz dalam pesan tertulis kepad Tempo, Selasa, 18 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aziz juga mengatakan pihak Rizieq Shihab dan FPI juga belum bisa berkomentar terkait menguatnya nama Anies Baswedan untuk maju di pemilihan gubernur Jakarta. “Nanti pada waktunya insya Allah akan menentukan sikap dan kebijakan,” kata dia.
Kendati demikian, FPI berharap gubernur Jakarta harus dijabat pemimpin yang bisa membawa Jakarta lebih baik dalam segala aspek dan mementingkan warga di atas segalanya.
“Lebih memanusiakan warga Jakarta, bersih dari kepentingan oligarki, kepentingan politik dagang sapi, serta Jakarta bebas maksiat,” ujarnya.
Sebelumnya Pemimpin Front Persaudaraan Islam (FPI), Rizieq Shihab, mengatakan kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta sejak 2017-2022 memuaskan pihaknya. Hal ini ia sampaikan saat Anies menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Markaz Syariah Petamburan, Jumat, 7 Oktober 2022.
Rizieq mulanya menyinggung bagaimana peran kelompok Islam yang tergabung dalam gerakan 212 ikut membantu Anies Baswedan agar bisa duduk di kursi DKI 1.
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi, yaitu ucapan terima kasih beliau menjadi gubernur tidak mengecewakan kita,” katanya dalam video yang diunggah di akun YouTube Islamic Brotherhood Television (IBTV), Sabtu, 8 Oktober 2022.
Menurut Rizieq, FPI dan kelompok Islam lainnya sempat khawatir kalau kepemimpinan Anies di Jakarta ternyata lebih buruk dari gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Kalau lebih jelek dari kemarin kita malu semua, betul? Ternyata lebih bagus,” ucap dia.
Front Persaudaraan Islam merupakan kelompok besutan mantan Front Pembela Islam yang didirkan oleh Rizieq Shihab. Melalui FPI, Rizieq Shihab mendukung Anies Baswedan pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dalam Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan calon inkumben, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Kemenangan Anies tak lepas dari sejumlah unjuk rasa besar yang dimotori Rizieq Shihab bersama FPI-dulu Front Pembela Islam-dan kelompok Islam lain yang menuntut agar Ahok dipenjara karena dianggap menistakan agama.
Pemerintah membubarkan Front Pembela Islam pada 28 Desember 2020. Pembubaran ini melalui Surat Keputusan Bersama yang diteken oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jaksa Agung, Kepala Badan Iintelijen Negara, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Alasan pembubaran FPI karena Anggaran Dasar FPI dinilai bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur soal organisasi masyarakat. Selain itu, Surat keterangan terdaftar (SKT) FPI di Kemendagri, disebut masa berlakunya telah habis per 20 Juni 2019.
Alasan lain, pengurus dan anggota FPI atau yang pernah bergabung di dalamnya disebut kerap terlibat kasus pidana hingga terorisme. Sebanyak 35 orang dinyatakan terlibat tindak pidana terorisme, dan 29 orang diantaranya telah dijatuhi pidana. Terakhir, FPI dinyatakan sering melakukan sweeping atau razia yang harusnya merupakan tugas dan wewenang aparat penegak hukum.
Usai pembubaran, 15 pentolan eks FPI membentuk Front Persaudaraan Islam pada 1 Januari 2021. Mereka adalah Ahmad Sobri Lubis, Awit Mashuri, Abdurahman Anwar, Qurtubi Jaelani, Maksum Hasan, Muchsin Alatas, Teungku Muslim Attahiri, Umar Abdul Aziz Assegaf, Umar Asegaf, Bagir bin Syech Abubakar, Hasan Assegaf, Muhammad Arif Nur, Alwi Baraqah, Faisal Alhabsy, dan Munarman.
EKA YUDHA SAPUTRA | M JULNIS FIRMANSYAH | AHMAD FAIZ IBNU SANI