Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Migrant Care akan Laporkan Temuan Data Pemilih Ganda Pemilu 2024

Migrant Care menemukan banyak kejanggalan pada nama-nama daftar pemilih tetap luar negeri atau DPT LN di New York.

26 Januari 2024 | 13.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi e-Pemilu, para pemilih membawa e-KTP untuk memilih calon pemimpinnya. Kredit: Humas BPPT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care akan melaporkan temuan mereka perihal data pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap atau DPT di Kota New York kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu di Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 26 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang kita laporkan ini di New York. Kami masih melototi data ganda Johor Bahru," kata Direktur Migrant Care Wahyu Susilo, melalui aplikasi perpesanan, Jumat, 26 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Migrant Care menemukan banyak kejanggalan pada nama-nama daftar pemilih tetap luar negeri atau DPTLN di New York pada Pemilu 2024. "Tidak hanya satu, ada banyak nama tercatat ganda dan dan didaftarkan dalam dua metode pemungutan suara yang berbeda bagi pemilih," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, laporan yang akan diajukan ke Bawaslu hari ini bertujuan agar kasus tersebut bisa ditindaklanjuti oleh penyelenggara pemilu. Ia mengaku data ganda yang ditemukan itu berjumlah ratusan ribu pemilih.

Wahyu mengakui data detailnya akan disampaikan setelah kasus ini dilaporkan. "Karena yang dipelototi ini nama-nama yg ada di DPT ratusan ribu. Mereka harus bentuk tim untuk memverifikasi kejanggalan-kejanggalan itu. Kami enggak sanggup melototi data begitu banyak," ujarnya.

Adik sastrawan Widji Thukul itu membenarkan bahwa data ganda pemilih di New York ini merupakan kekeliruan Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Ia mengatakan KPU kurang cermat dalam mendata pemilih di luar negeri.

"Yup..., kurang cermat, ceroboh," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, kasus data ganda pemilih di luar negeri ini bukan kasus baru. Persoalan ini sudah terjadi sejak Pemilu 2014. "Ini penyakit lama," ujar dia.

Pada Pilpres 2014 hanya ada dua pasangan calon bertarung, yaitu Pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut 2.

Selain kasus di New York, Migrant Care tengah mendalami data di Johor Bahru, Malaysia. Sehingga tujuan pelaporan itu bisa ditangani oleh Bawaslu, tim Migran akan mengajukan laporan tersebut pukul 13.30 WIB.

"Sementara New York saja, nanti akan menyusul negara-negara lain," kata peneliti Migrant Care, Trisna Dwi Yuni, melalui pesan WhatsApp.

KPU sebelumnya menetapkan DPT pemilih luar negeri 1.750.474 orang. Jumlah itu terdiri dari pemilih laki-laki 751.260 orang dan perempuan 999.214. Adapun total DPT yang ditetapkan secara keseluruhan untuk Pemilu 2024 berjumlah 204.807.222.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus