KAMIS 23 Maret jam 19.50 Wakil Ketua DPR/MPR Mashuri mengetokkan
palu pimpinan Maka berakhirlah sudah SU MPR 1978 setelah 13 hari
penuh bersidang. Wapres terpilih Adam Malik mempersiiakan Sultan
Hamengkubuwono untuk berjalan lebih dulu. Sultan menolak. Ia
kemudian merangkul Adam Malik dan mempersilakan Wapres yang
baru untuk berjalan di mukanya. Di muka mimbar Presiden
terpilih Soeharto berpelukan dengan Wapres Adam Malik. lalu
mereka bergantian berjabatn tangan dengan Sultan. Musik
Kepolisian Negara memperdengarkan lagu Rayuan Pulau
Kelapa
Tampaknya semuanya memang berakhir dengan, menurut Ketua
Umum Golkar Amir Murtono, "happy end," MPR telah berhasil
menyelesaikan tugasnya.Disamping telah berhasil memilih
Presiaden dan Wapres yang baru, Majelis juga telah menghasilkan
ketetapan-ketetapan yang telah diserahkan pada Mandataris untuk
dilaksanakannya dalam 5 tahun mendatang.
Terjadinya walk out dan voting yang semula dianggap akan
mengurangi sukses Su ini ternyata malahan kemudian dianggap
pertanda bertumbuhnya dan makin dewasanya demokrasi Pancasila.
Presiden terpilih Soeharto, 56 tahun, dalam pidato
pada acara pengucapan sumpah jabatan menerima
pengangkatannya dengan penuh haru dan penuh tanggung jawab dan
menganggap kepercayaan tugas yang diembankan padanya sebagai
tugas yang berat.
Presiden Soeharto juga mengatakan bahwa ia mengikuti dengan
teliti segala pembicaraan sebelum dan sesudah SU MPR. "Saya
mendengarkan dengan tekun memasukkan baik-baik dalam hati dan
menyaring dalam pikiran apa yang disuarakan dengan keras
dan lantang, apa yan disampaikan dengan lemah lebut dan
halus.juga apa yang tidak terucapkan.Semuanya itu membantu
saya memahami segala pikiran dan keinginan Rakyat yang
berkembang di Majelis ini
Banyak dan beraneka ragamnya pendapat dan pikiran yang
disuarakan para anggota MPR dalam menyuarakan hati
nurani rakyat diakui oleh Soeharto.Ia berkeyakinan
semua itu dengan penuh tanggungjawab "untuk membuat
tumbuh dan mekar semakin indah taman sari demokrasi
dan kostitusi yang kita semua bertekad untuk membuatnya makin
kuat berakar dalam jiwa Bangsa Indonesia.
Ia juga menyinggung tentang sumpah jabatan yang beberapa
menit sebelumnya diucapkannya dalam sidang yang dihadiri
846 anggota tersebut. Saudara-saudara semua anggota Majelis
yang terhormat dan para undangan lainnya yang hadir di sini
menjadi saksi dari sumpah yang saya ucapkan. Berjuta-juta
Rakyat Indonesia juga mendengarkannya melalui pesawat radio
dan televisi. Hati saya sendiri mendengarkan dan
mengiyakannya. Lebih dari semuanya itu Tuhan Yang Maha
Mengetahui menyaksikan sumpah saya.
Dengan berpegang pada sumpah jabatan itu, Soeharto
berjanji akan melaksanakan GBHN dan semua TAP MPR "dengan
sekuat tenaga, dengan segala kemampuan lahir dan batin saya-
dengan segala kesungguhan dan keikhlasan."Diharapkannya
agar seluruh Rakyat membantunya dengan dukungan, dorongan
dan keikutsertaan dalam melaksanakan tugas-tugas-
pembangunan dengan semangat persatuan dan
kegotong-royongan" Juga diharapkan bantuan dari DPR,
dukungan kerjasama yang kreatif dan korektif.
Pad 27 Maret 1968 Jendral Soeharto dilantik menjadi Presiden
RI Pada 27 MAret 1973 ia dilantik untuk kedua kalinya.
Kabarnya Presiden Soeharto sendiri mengingini lima tahun
mendatang ini sebagai masa jabatannya yang terakhir.
Lima tahun mendatang jadinya akan menjdi lima tahun yang penting
untuk pak Harto. Wajar jadinya kalau dalam pidatonya 23 Maret
itu ia mengatakan tentang tugasnya yang berat itu: "Namun,
dengan dukungan dan ikut serunya seluruh Rakyat yang bahu
membahu bersatu padu, dengan kerjasama dan pengawasan DPR,
tugas-tugas berat itu Insya Allah akan dapat terlaksana dengan
baik dan selamat."
Pekan ini kabinet baru diumumkan dan dengan tim kerja yang baru
ini Presiden Soeharto diharapkan akan melanjutkan pembangunan
Bangsa dan Negara.
Siapa saja yang bakal duduk? "Menurut perkiraan penggodokan itu
baru akan selesai Selasa," kata Menteri Sekneg Sudharmono. Tapi
toh di luaran para "formatur partikelir" juga sibuk
menebak-nebak siapa saja yang akan tetap duduk, termasuk yang
pindah tempat, dan siapa saja akan tampil sebagai wajah baru.
Misalnya sudah terdengar bahwa jumlah personalia kabinet kali
ini akan lebih banyak dari sebelumnya. Juga akan ada beberapa
Menteri Koordinator (Menko).Dikatakan pula akan ada Menko Ekuin,
Menko Pertahanan/Luar Negeri dan Menko Kesra. Disebut-sebut
Prof. Widjojo Nitisastro akan tetap mengetuai tim ekonomi dan
keuangan. Sedang Jenderal Maraden Panggabean akan dipercayakan
memegang Menko Pertahanan. Adapun Menko Kesra belum bisa ditebak
sama sekali.
Adakah para menteri 'tehnokrat' akan terus? Tak semua nampaknya
Ada yang bilang Ali Wardhana, tapi ada pula yang bilang Prof.
Sadli dan Prof. Sumitro Djojohadikusumo yang akan pergi.
Sementara itu wajah baru yang muncul konon Dr B.J. Habibie.
Mensekneg diduga akan tetap dipercayakan pada Sudharmono, tapi
katanya akan ada 'orang baru' di Departemen Penerangan. Letjen
Ali Moertopo?Seorang pembantu dekatnya tak membantah dugaan
tersebut.
Tapi semua itu tentu saja baru dugaan. Yang pasti, seperti kata
Sudharmono SH, "tunggu saja Rabu pagi." Sebab memang pada
akhirnya itu adalah hak prerogatif Presiden. Dan yang perlu
ucapan selamat bekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini