Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Muhamad Mardiono Bicara Soal Kritik dan Evaluasi dalam Mukernas PPP

Mardiono mengakui perolehan suara dan kursi PPP menurun dari pemilu ke pemilu. Menurut dia, kondisi itu menjadi tanggung jawab pengurus dan anggota.

14 Desember 2024 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELAKSANA Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono mengaku tidak alergi dengan kritik dan evaluasi atas pencapaiannya pada Pemilu 2024 yang membuat parpol itu tidak lolos ke Senayan. Dia menyampaikan hal itu ketika membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Dewan Pimpinan Pusat PPP di Ancol, Jakarta Utara, Jakarta pada Jumat malam, 13 Desember 2024.

“Saya meyakini dari setiap ujian dan tantangan pasti selalu ada peluang untuk bangkit lebih kuat kembali di masa yang akan datang,” kata Mardiono.

Dia mengatakan tidak antikritik dan alergi untuk dievaluasi atas kekalahan pada Pemilu 2024 yang menyebabkan PPP tidak dapat masuk parlemen. “Saya tidak alergi dengan evaluasi. Saya juga tidak alergi dengan kritik, saya juga tidak alergi untuk mengakui kekalahan, mengakui kesalahan karena memang manusia tidaklah ada yang sempurna,” ujarnya.

Mardiono mengakui dari pemilu ke pemilu PPP terus menurun, baik perolehan suara maupun perolehan kursi di parlemen. Kondisi tersebut kata dia, menjadi tanggung jawab semua pengurus dan anggota.

“Oleh karena itu, kita semua tidak boleh lari dari kenyataan sekaligus tidak boleh lari dari tanggung jawab di masa-masa mendatang,” tuturnya.

Dia menyebutkan evaluasi pada Mukernas II PPP tidak pada personal tetapi secara keseluruhan tubuh organisasi tersebut. “Tidak ada pekerjaan besar yang bisa dikerjakan oleh seorang diri. Atau misalnya seorang ketua umum, dan sekretaris jenderal,” ucapnya menjawab pertanyaan soal pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy yang menyatakan mukernas kali ini untuk mengevaluasi kinerja Mardiono.

Menurut dia, evaluasi pada tubuh organisasi tidak bisa hanya dibebankan kepada personal, tetapi dilakukan bagi seluruh pengurus organisasi tersebut. “Seluruhnya, karena di dalam sebuah organisasi itu tidak berlaku secara personal,” tuturnya.

Mardiono menganalogikan evaluasi sebuah organisasi juga seperti perusahaan, di mana suatu perusahaan tidak bisa maju ketika direksi bekerja sendirian, tetapi butuh kerja sama.

“Kalau organisasi besar itu tentu dikerjakan secara kolektif, secara bersama-sama menjadi sebuah tim. Termasuk saya sebagai seorang pengusaha. Di perusahaan tentu harus memperkuat dalam tim organisasi itu untuk mencapai sebuah keberhasilan,” tuturnya.

Dia mengatakan agenda Mukernas II PPP merupakan bentuk evaluasi kinerja organisasi dan juga mempersiapkan muktamar ke-10 partai berlambang Ka’bah itu, yang akan diselenggarakan tidak lama lagi.

Romahurmuziy: Pengurus PPP Harus Minta Maaf secara Kesatria

Adapun Romahurmuziy menyerukan taubatan nasuhah kepada semua pengurus DPP PPP untuk meminta maaf secara kesatria karena tidak berhasil membawa partai itu masuk ke Senayan. Dia mengatakan seruan itu bukan ditujukan pada personal, tetapi kepada semua pengurus DPP PPP.

“Ketika saya menyampaikan seruan untuk taubatan nasuhah itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti PPP tidak masuk ke Senayan,” kata pria yang akrab disapa Romy itu di Jakarta pada Jumat malam.

Untuk itu, kata dia, DPP juga harus bisa menyiapkan kader dan membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP. Para pengurus, kata dia, juga wajib mengevaluasi kinerja selama Pemilu dan Pilkada 2024 agar kegagalan partai tidak terulang lagi pada pemilu berikutnya.

Dia menambahkan, secara nasional untuk tingkat kabupaten/kota, suara partai masih berada di angka 8 juta lebih, tetapi suara di DPR RI hanya 5,8 juta.

“Kalau partai yang lain, suara RI-nya itu jauh lebih besar daripada suara kabupaten/kota. Artinya, ada kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat partai yang harus menjadi bahan introspeksi,” ujarnya.

Romahurmuziy Sebut Ada Empat Nama Kandidat Ketua Umum PPP

Romahurmuziy menyebutkan sudah ada empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum, dua dari internal partai dan dua dari luar partai. “Kami membuka diri terhadap siapa pun dengan membuka pihak eksternal untuk menjadi ketua umum,” kata dia.

Menurut dia, dari internal partai PPP ada dua nama yang sudah dimunculkan oleh beberapa kader dari komunikasi di sejumlah grup WhatsApp, yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin Maimoen yang merupakan calon wakil gubernur Jawa Tengah.

Dari eksternal partai, kata dia, terdapat nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman. Bahkan dia menyebutkan Gus Ipul sudah menghubunginya menanyakan soal namanya yang muncul di internal PPP.

Dia mengatakan saat ini PPP tidak perlu menutup diri dari pihak luar, yang terpenting para tokoh ini dapat memajukan dan mengangkat kembali PPP ketika pemilu nanti. “Kalau masalah AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) bisa diubah,” ujarnya.

Pilihan editor: Beda Sikap terhadap Gagasan Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus