Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Muzani Bilang Anies Tarik Simpati dengan Eksploitasi Harun Al Rasyid di Debat Capres

Anies menyebut Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

15 Desember 2023 | 01.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2024. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengatakan Anies Baswedan menyinggung nama Harun Al Rasyid dalam debat calon presiden untuk menarik simpati. Nama Harun disinggung Anies saat dia menjelaskan bahwa hukum dan keadilan saat ini tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harun merupakan salah satu korban tewas dalam bentrok antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI di Jakarta, 21 dan 22 Mei 2019. Anies menyebut Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi? Dia tewas. Sampai hari ini tidak ada kejelasan,” kata Anies dalam debat capres di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.

Muzani mengatakan, dari penjelasan orang tua, Harun Al Rasyid berusia 15 tahun pada saat kejadian. "Kalau 15 tahun, berarti belum memiliki hak pilih," ucapnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Desember 2023.

Dengan begitu, Muzani berujar, Harun Al Rasyid bukan merupakan pemilih, pendukung, atau pun simpatisan, melainkan anak-anak yang ikut menjadj korban. "Tolong dicek apa yang dikatakan orang tua di media sosial," ujarnya.

Anies, menurut Muzani, berusaha mengeksploitasi insiden itu untuk menarik simpati. "Seolah-olah ada pembiaran," ucapnya. Namun, dia mengatakan Anies melupakan fakta dan data di lapangan.

Ketika dikonfirmasi perihal pembiaran dalam kasus itu, Muzani mengaku tidak mengetahui. "Saya tidak menangani hukum," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu. Namun, dia mengatakan semua proses hukum pihaknya hadapi dengan baik.

Empat tahun lalu, bentrok antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI terjadi 21 dan 22 Mei 2019. Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, menolak hasil pemilu. Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.

Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu. Harun berusia 15 tahun.

Harun Al Rasyid diketahui meninggal di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat, pada Rabu malam, 22 Mei lalu. Ia disebut terkena tembak lalu sempat dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. Sebelumnya namanya disebut sebagai korban yang dipukuli oleh anggota Brimob di depan masjid Al Huda, Kampung Bali. Peristiwa itu terekam dalam video yang kemudian viral.

Jenazah Harun diautopsi di rumah Sakit RS Polri Kramat Jati. Di tubuh Harun ditemukan luka tembak. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati saat itu, Brigadir Jenderal Musyafak, mengatakan Harun mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri atas hingga menembus dada.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus