Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Natal dan Tahun Baru, Tito Karnavian: Kami Waspadai Terorisme

Polri menggelar Operasi Lilin menghadapi Natal dan Tahun Baru. Menurut Kapolri Tito Karnavian kerawanan yang diwaspadai adalah terorisme.

6 Desember 2017 | 21.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) memeriksa pasukan saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Polisi Perairan dan Udara (Polairud), di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, 5 Desember 2017. Dalam sambutannya pada HUT Polairud, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta jajaran Polairud untuk ikut mengamankan Pemilukada serentak 2018. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan menggelar Operasi Lilin guna menghadapi Natal dan Tahun Baru. Operasi itu dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah kerawanan di masyarakat.

"Tadi saya sudah kumpulkan semua kapolda. Kerawanan yang utama yang kami waspadai adalah terorisme," kata Tito setelah mengikuti rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Rabu, 6 Desember 2017.

Kerawanan lain yang diwaspadai adalah arus mudik dan arus balik. Ini dilakukan karena masa liburan Natal dan Tahun Baru lumayan panjang. Polri akan menggunakan pola yang sama persis dengan penanganan arus mudik dan arus balik pada Lebaran lalu.

Baca juga: Kapolri: Densus 88 Belum Mengkonfirmasi Tewasnya Bahrun Naim

Menurut Tito, kepolisian telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi arus mudik dan balik, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, serta Pertamina.

Kerawanan ketiga adalah masalah sembako. Polri akan menjaga agar tidak terjadi penimbunan bahan pangan yang akan membebani masyarakat. Upaya ini dilakukan supaya stabilitas harga terjaga dan inflasi bisa ditekan. Untuk hal ini, Tito mengaku akan mengadakan rapat koordinasi bersama Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Pertanian pada Senin atau Selasa pekan depan. "Ini untuk menekan jangan sampai terjadi penimbunan, mafia-mafia. Ini kami akan sikat," ujarnya.

Baca juga: Kapolri Tito Karnavian Melantik 3 Kapolda Baru

Keempat adalah kerawanan kejahatan konvensional, misalnya copet atau jambret. Untuk soal ini, Tito mengaku telah memerintahkan para kapolda dan kapolsek membersihkan preman, calo, dan tukang bius yang berada di bandara, pelabuhan, ataupun stasiun. Semua tempat-tempat itu harus bersih dari preman-preman mulai Rabu ini. "Itu perintah saya. Bersihkan pelabuhan, bandara, stasiun dari calo, copet, jambret, tukang todong, tukang bius, dan segala macam. Bersihkan. Yang enggak bisa bersihkan, ya, saya copot," ucapnya.

Yang terakhir adalah pengamanan kegiatan-kegiatan keagamaan. Tito Karnavian menegaskan tidak boleh ada kegiatan sweeping. Jika ada pelanggaran, akan dilakukan penegakan hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus