Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan menggelar Operasi Lilin guna menghadapi Natal dan Tahun Baru. Operasi itu dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah kerawanan di masyarakat.
"Tadi saya sudah kumpulkan semua kapolda. Kerawanan yang utama yang kami waspadai adalah terorisme," kata Tito setelah mengikuti rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Rabu, 6 Desember 2017.
Kerawanan lain yang diwaspadai adalah arus mudik dan arus balik. Ini dilakukan karena masa liburan Natal dan Tahun Baru lumayan panjang. Polri akan menggunakan pola yang sama persis dengan penanganan arus mudik dan arus balik pada Lebaran lalu.
Baca juga: Kapolri: Densus 88 Belum Mengkonfirmasi Tewasnya Bahrun Naim
Menurut Tito, kepolisian telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi arus mudik dan balik, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, serta Pertamina.
Kerawanan ketiga adalah masalah sembako. Polri akan menjaga agar tidak terjadi penimbunan bahan pangan yang akan membebani masyarakat. Upaya ini dilakukan supaya stabilitas harga terjaga dan inflasi bisa ditekan. Untuk hal ini, Tito mengaku akan mengadakan rapat koordinasi bersama Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Pertanian pada Senin atau Selasa pekan depan. "Ini untuk menekan jangan sampai terjadi penimbunan, mafia-mafia. Ini kami akan sikat," ujarnya.
Baca juga: Kapolri Tito Karnavian Melantik 3 Kapolda Baru
Keempat adalah kerawanan kejahatan konvensional, misalnya copet atau jambret. Untuk soal ini, Tito mengaku telah memerintahkan para kapolda dan kapolsek membersihkan preman, calo, dan tukang bius yang berada di bandara, pelabuhan, ataupun stasiun. Semua tempat-tempat itu harus bersih dari preman-preman mulai Rabu ini. "Itu perintah saya. Bersihkan pelabuhan, bandara, stasiun dari calo, copet, jambret, tukang todong, tukang bius, dan segala macam. Bersihkan. Yang enggak bisa bersihkan, ya, saya copot," ucapnya.
Yang terakhir adalah pengamanan kegiatan-kegiatan keagamaan. Tito Karnavian menegaskan tidak boleh ada kegiatan sweeping. Jika ada pelanggaran, akan dilakukan penegakan hukum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini