Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

PB IDI: Minim APD, 23 Tenaga Kesehatan Terpapar Virus Corona

IDI meminta pemerintah lebih serius memperhatikan nasib dokter dan perawat yang menjadi garda terdepan merawat pasien positif virus Corona.

22 Maret 2020 | 10.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Daeng M. Faqih, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) saat menjelaskan inisatif proaktif dalam antisipasi COVID-19 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Februari 2020. TEMPO/Khory

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan setidaknya ada 23 tenaga kesehatan yang terpapar virus Corona atau Covid-19, saat menjalankan tugasnya. "Penyebabnya karena minimnya Alat Pelindung Diri," ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 22 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam situasi wabah virus Corona merebak, banyak rumah sakit yang tidak menyediakan Alat Pelindung Diri atau APD. “Tapi petugas kesehatan tetap diminta kerja,” kata Daeng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APD yang ada di rumah sakit saat ini tergolong sangat minim. Bahkan, dari laporan yang diterima IDI, para tenaga kesehatan yang ikut terpapar virus justru terjadi di rumah sakit rujukan pemerintah.

Daeng mengatakan saat ini IDI masih mengumpulkan data para tenaga kesehatan yang terpapar. Selain informasi adanya 23 tenaga kesehatan yang terpapar, Daeng juga mengatakan ada informasi dari wakil dewan pakar IDI, yang menyebut ada 32 petugas kesehatan terinfeksi. "Kondisinya ada yang memprihatinkan di ICU dan memakai ventilator."

Ia mengakui saat ini, dari laporan yang didapat, APD yang dapat digunakan oleh para tenaga medis ini sangat terbatas. Karena itu, ia meminta pemerintah lebih serius dalam memperhatikan nasib dokter dan perawat yang menjadi garda terdepan dalam merawat pasien positif Corona. "Kami mendesak rumah sakit bertanggung jawab menyediakan. Kalau abai, akan berjatuhan korban dari petugas kesehatan," kata Daeng.

Minimnya APD yang berdampak pada tenaga kesehatan juga nampak dalam kasus di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 35 tenaga kesehatan dinyatakan masuk dalam kategori Orang dalam Pemantauan (ODP) Corona dan tengah menjalani masa isolasi.

Mereka diisolasi setelah terpapar dengan seorang warga Kota Kendari yang positif terinfeksi virus Corona. Dari 35 orang itu terdiri dari 4 dokter dan 31 perawat. Mereka adalah tenaga kesehatan yang bertugas di Unit Instalasi Gawat Darurat.




Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus