Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pedang Pora dan Karya Daur Ulang Sampah Warnai Perpisahan SD di Depok

Meningkatkan semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap lingkungan, SDN Sugutamu Depok mengadakan perpisahan siswa dengan Upacara Pedang Pora dan pameran hasta karya daur ulang sampah

22 Juni 2024 | 23.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Ingin meningkatkan semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap lingkungan, SDN Sugutamu Depok mengadakan perpisahan siswa dengan Upacara Pedang Pora dan pameran hasta karya daur ulang sampah, Sabtu, 22 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diketahui, Upacara Pedang Pora merupakan suatu penghormatan yang dilakukan oleh perwira remaja kepada perwira rekan atau seniornya yang menempuh hidup baru atau ke jenjang lebih tinggi.
  
Kepala SDN Sugutamu, Triyana Peni, menilai Upacara Pedang Pora dapat memberi pengalaman tersendiri bagi siswa-siswinya dan dimaknai ada semangat serta kekuatan kebersamaan untuk membangun meraih cita-cita. "Upacara Pedang Pora angkatan ke-50 ini adalah bagian dari upaya untuk memupuk jiwa kebersamaan para siswa," kata Triyana Peni saat ditemui di sekolah di Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidik yang akrab disapa Peni ini juga meyakini Upacara Pedang Pora tersebut dapat meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan siswa. "Karena dari pakaian dan upacaranya begitu sakral ya, jadi diharapkan dapat meningkatkan semangat nasionalisme," kata Peni.

Selain Upacara Pedang Pora, Peni melanjutkan, sekolahnya juga membuat pameran hasta karya dengan mendaur ulang sampah menjadi barang layak pakai bertajuk Gelar Karya Panen Raya. "Ini mengimplementasikan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5)," kata Peni menambahkan.

Siswa SDN Sugutamu Depok menggelar Upacara Pedang Pora dan pameran daur ulang sampah dalam pelepasan siswa yang telah lulus menuju jenjang SMP, Sabtu 22 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

Adapun beberapa hasta karya dari barang bekas yang dihasilkan, seperti vas bunga, meja, tempat pensil hingga landmark SDN Sugutamu.

Untuk P5 guru membimbing siswa memanfaatkan barang bekas atau sampah plastik menjadi barang yang berguna. "Intinya kami ingin mengajarkan anak didik untuk menghargai alam, mencintai lingkungan. Minimal di tempatnya belajar," ucap Peni.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus