Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Pelacakan Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Jawa Timur, Dr. Kohar Hari Santoso, mengatakan persentase kematian pasien positif di Jawa Timur lebih tinggi dibanding rata-rata di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Persentase kematian pasien di luar negeri antara 3 hingga 5 persen dari total jumlah pasien positif," kata Kohar saat menjadi narasumber dalam acara sosialisasi pencegahan Covid -19 di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Jumat, 11 Juli 2020.
Sedangkan di Jawa Timur, kata dia, persentase angka kematian pasien positif antara antara 15 hingga 40 persen.
Ia mengatakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab. Selain itu, pasien yang terpapar memiliki jenis penyakit lain, atau penyakit bawaan, sehingga berpotensi menurunkan daya tahan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim, persentase kematian pasien terpapar sebesar 15,58 persen. Pasien terbanyak yang meninggal berusia antara umur 60 hingga 69 tahun.
Selain tingginya angka kematian pasien positif COVID-19, angka kematian pasien dalam pengawasan (PDP) juga sangat tinggi dan tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Tiga kabupaten atau kota terbanyak persentase angka kematian pasien dalam pengawasan di Jawa Timur adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, dan Kota Mojokerto.