Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasional Demokrat Jawa Tengah, Sugeng Ibrahim mengaku arah koalisi dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 lebih condong ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai saat ini perintah (koalisi) yang diberikan belum secara formal. Tetapi saya menilai arahnya ke situ, arahnya koalisi dengan PDIP. Siapa pun calonnya," kata Sugeng kepada Tempo pada Kamis, 2 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugeng mengatakan selama ini kelaziman yang ada di Nasdem mengarah pada pro pemerintahan. Berdasar pengalaman Pilpres periode sebelumnya, Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh memerintahkan untuk mendukung koalisi pemerintahan.
"Di Pilpres yang lalu, begitu Jokowi ya Jokowi. Apa pun perintah ketua, harus jadi keputusan yang solid. Siapa pun nanti yang diperintahkan," kata Sugeng.
Meski PDIP bisa mengusung pasangan calonnya sendiri, Sugeng optimis masih memiliki peluang mendapatkan posisi strategis di Pilgub Jateng jika berkoalisi dengan PDIP. Ia mencontohkan, dalam Pilkada di Karanganyar dan Temanggung, PDIP yang bisa mengusung sendiri tetap meminta wakil dari partainya.
"Mereka bisa usung sendiri, dan kami mengirim wakil. Di Jateng, kita juga harus tunggu perintah Ketum siapa calon dan siapa yang akan didukung. Siapa pun namanya, akan kami dukung," kata Sugeng.
Meski ramai tokoh masyarakat yang sudah mulai berkampanye, Sugeng memastikan memiliki kader internal yang bisa ditawarkan dalam Pilgub Jateng 2018. Hanya saja, siapa nama-nama yang akan dijagokan dari Nasdem, ia belum bisa menyebutnya. "Nama internal ada, tapi saya belum bisa sebut, namun saya jamin ada," kata dia.