Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah Kamal Fauzi mengatakan partainya ingin menggalang koalisi besar untuk mengalahkan calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah atau pilgub Jateng 2018.
PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilgub Jawa Tengah.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan ingin membentuk poros baru dalam pilgub Jateng. Menanggapi hal itu, Kamal mengaku ingin Golkar dan partai lain yang akan masuk poros baru bisa bergabung bersama Sudirman Said, yang telah diusung PKS dan Gerindra.
Baca juga: Pilgub Jateng 2018, Ganjar: Kita Sedang Tidak Rebutan Tumpeng
"Kami tetap inginnya head-to-head, ya. Karena dengan begitu, kualitas pemimpin yang dihasilkan akan lebih terlihat," ujarnya.
Adapun untuk calon wakil gubernur pendamping Sudirman, PKS juga telah menyiapkan nama-nama dari internal partainya.
"Rekomendasi dari DPP adalah silakan PKS bisa mencari pendamping untuk Sudirman Said. Bisa dari internal, bisa dari eksternal. Yang terpenting adalah bisa memenangi pilgub," ucap Kamal saat ditemui di gedung Pascasarjana Universitas Diponegoro, Jalan Imam Bardjo, Semarang, Rabu, 20 Desember 2017.
Kamal mengaku, dari banyak nama, salah satu yang masuk bursa adalah Fikri Fakih, yang kini duduk sebagai legislator di Dewan Perwakilan Rakyat. Sebelumnya, Fikri pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah dari PKS.
Fikri membenarkan namanya masuk bursa calon pendamping Sudirman. Hanya, kata dia, dapat atau tidaknya, rekomendasi harus dijalani. Prinsip di internal PKS, dia menambahkan, adalah harus tahu diri dan percaya diri.
Baca juga: Pilkada Jateng, PDIP: Ganjar Bisa Kalah Jika Jadi Tersangka
"Kalau wakil dari internal PKS untuk pilgub, itu bisa mempererat solidaritas. Sebab, partai kami terkenal solid dan erat. Namun, kalau dipilih, ya, dijalankan. Kalau dicabut, ya, harus menerima," ucapnya.
Adapun Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Hanura Jawa Tengah Bambang Raya mengatakan belum bisa bersikap apa pun mengenai pilgub Jateng 2018. Di Jawa Tengah, Hanura sama sekali tidak memiliki kursi. Namun dukungan akan tetap diberikan dengan melihat kondisi yang kini terus berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini