Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Sejauh Kumelangkah, Ucu Agustin berharap Presiden Joko Widodo meluangkan waktu untuk menonton film yang menceritakan tentang dua difabel ini. Tujuannya, pesan inklusi khususnya di bidang pendidikan dapat tersebar luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya berharap Bapak Presiden dapat menonton film ini, bila perlu juga beberapa menterinya yang terkait seperti Menteri Pendidikan Nadiem Makarim," ujar Ucu dalam pemutaran perdana Film Sejauh Ku Melangkah bagi komunitas tunanetra, Sabtu 2 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Sejauh Kumelangkah menceritakan keseharian dua difabel netra asal Indonesia yang tinggal di negara berbeda. Andrea Carla Darmawan atau Dea tinggal di Amerika dan Indri Alifia Syalsabila atau biasa dipanggil Salsa tinggal di Indonesia.
Poster film Sejauh Ku Melangkah. Foto: Jaff-Filmfest
Film dokumenter peraih Piala Citra 2019 ini mengisahkan bagaimana dua siswi tunanetra mengakses pendidikan mereka dengan segala kompleksitas di negara masing-masing. Film yang diproduseri Mila Kartina ini menggunakan audio deskripsi dan closed caption agar dapat diakses penonton disabilitas sensorik netra dan tuli.
"Film ini sangat baik untuk ditonton komunitas, tak mesti komunitas penyandang disabilitas, kalau ada geng motor atau komunitas pecinta kucing juga boleh, yang penting pesan inklusi dapat disebarluaskan," ujar komika tunanetra Jaka Ahmad.
Mulai Januari 2021, film Sejauh Kumelangkah akan diputar untuk publik, khususnya komunitas yang membuka ruang diskusi film. Kegiatan ini sekaligus mengkampanyekan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di segala segi kehidupan melalui #IndonesiaInklusif.
Komunitas atau siapapun yang ingin menonton film Sejauh Kumelangkah dapat mengetahui bagaimana caranya melalui situs sejauhkumelangkah.com.