Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

Wacana Munaslub Golkar untuk melengserkan Ketum Airlangga Hartarto menuai pro-kontra dari kalangan politikus Golkar.

27 Juli 2023 | 10.39 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung (tengah) dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023. Rakernas tersebut membahas rencana kerja dalam rangka pemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung (tengah) dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023. Rakernas tersebut membahas rencana kerja dalam rangka pemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politikus Partai Golkar menilai Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto gagal memimpin partainya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mereka lantas mendesak Golkar untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sementara sejumlah politikus Golkar lainnya menilai rencana Munaslub itu justru menyesatkan. Wacana menggelar Munaslub itu pun tak ayal menuai pro dan kontra dari politikus Golkar.

Pro Munaslub

Politikus Golkar Sirajuddin Abdul Wahab pesimistis jika partai beringin tetap dipimpin Airlangga. Sirajuddin yang juga inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) itu mendukung Golkar untuk segera menggelar Munaslub.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Sikap kami dari GMPG mendukung Munaslub untuk mengganti Airlangga dari Ketum Golkar yang kita anggap gagal memimpin Partai Golkar,” kata Sirajuddin di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2023.

Kekhawatiran Sirajuddin terhadap Airlangga muncul dari kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah yang tengah diproses Kejaksaan Agung. Airlangga sebelumnya diperiksa selama 12 jam dan dicecar 46 pertanyaan.

Sirajuddin bercerita, jargon "Golkar Bersih" sedianya muncul kala Airlangga menggantikan Setya Novanto melalui Munaslub Golkar. Kala itu, Setya Novanto terjerat kasus korupsi E-KTP.

Jika Ketum Golkar kembali tersandera hukum, Sirajuddin menilai partai beringin mesti segera memikirkan langkah mitigasi. Salah satunya, kata dia, melalui gelaran Munaslub untuk melengserkan Menteri Perekonomian tersebut.

Sebelumnya, gagasan Golkar menggelar Munaslub mencuat dari anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam. Senada dengan Sirajuddin, Ridwan meminta Airlangga mundur dari jabatan Ketum Golkar.

Menurut Ridwan, pengunduran diri Airlangga ini merupakan langkah yang tepat. Selain bisa menggunakan waktu untuk memperbaiki diri, kata Ridwan, Airlangga juga bisa menyelamatkan partai beringin yang sebentar lagi mengikuti Pemilu 2024.

“Airlangga harus mundur dari Ketum Partai Golkar,” ucap Ridwan.

Ridwan menyebut dirinya sedianya siap mendukung Airlangga sebagai Ketum maupun calon presiden 2024 dari Golkar.

Selanjutnya: Kontra Munaslub

Kontra Munaslub

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menyebut rencana Munaslub yang diwacanakan oleh sejumlah politikus Golkar dengan mengatasnamakan diri sebagai Dewan Pakar merupakan rencana menyesatkan.

Menurut Firman, wacana Munaslub yang salah satu agendanya melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum adalah sikap individual dan tidak rasional.

"Bahwa munaslub digagas oleh sekelompok orang itu adalah gagasan 'keblinger' atau menyesatkan," ujar Firman dalam keterangannya, Sabtu, 15 Juli 2023.

Firman menyatakan pihaknya berpegang kepada pernyataan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono yang menyebut mereka tidak merekomendasi desakan Munaslub. Firman mengatakan telah mencium gagasan Munaslub sejak lama dan diduga digulirkan oleh sekelompok orang karena ada kepentingan tertentu.

"Ini kami sayangkan, kok, masih ada kader mengklaim senior Kader Golkar tetapi tidak paham aturan dan mekanisme organisasi. Justru sebaliknya pernyataan mereka malah menimbulkan kegaduhan politik di internal partai dan mendapat tantangan seluruh pimpinan daerah partai Golkar se-Indonesia," kata Firman.

Ia menyebut gagasan Munaslub ini sangat provokatif dan akan merusak soliditas partai dalam menghadapi Pemilu 2024. Ia juga menyayangkan masih ada kader partai yang menari di atas genderang orang lain dan ingin menghancurkan Golkar dari dalam.

Kelompok itu, kata Firman, merupakan penumpang gelap dari kelompok luar ingin memanfaatkan kader-kader partai.

"Oleh karena itu kami memdesak agar Ketua Dewan Etik Partai Golkar harus segera mengambil langkah tegas memberikan peringatan kepada kader-kader tersebut," kata Firman.

Terkait Munaslub Golkar, Airlangga sebenarnya pernah menyatakan keberatannya beberapa waktu lalu. Airlangga kembali menegaskan tidak ada rencana Munaslub Golkar.

"Gak ada itu (Munaslub), tidak ada," ujar Airlangga di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juli 2023.

IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus