Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menugaskan Afnan Hadikusumo untuk berlaga di Pemilihan Walikota Yogyakarta. Cucu dari pendiri Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo ini sebelumnya merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Yogyakarta selama tiga periode.
"Surat tugas ini menunjukkan keseriusan Partai Golkar untuk menugaskan saya sebagai salah satu kader Muhammadiyah untuk mengemban tugas maju sebagai calon Walikota Yogyakarta," kata Afnan Kamis 25 Juli 2024.
Afnan diketahui telah bersaing ketat dengan beberapa kandidat sebelum diberi surat tugas dari Golkar. Afnan bersaing dengan beberapa tokoh seperti, mantan Pejabat Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo dan mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
"Kami bersyukur akhirnya bisa memperoleh restu maju sebagai calon Walikota dari Partai Golkar ini," kata dia.
Afnan menyampaikan dirinya akan berusaha untuk melestarikan budaya Jawa yang telah ada di Yogyakarta sejak dahulu.
"Kami mendapatkan tugas untuk mengemban misi partai Golkar mensejahterakan masyarakat Kota Yogyakarta dan tidak melupakan tradisi-tradisi Jawa yang basisnya memang sudah lama ada di Yogyakarta," Ungkap Afnan.
Profil Afnan Hadikusumo
Dikutip dari laman resmi KPU, Muhammad Afnan Hadikusumo lahir di Yogyakarta pada 06 Februari 1967. Dilansir dari laman DPD Afnan Hadikusumo merupakan putera keempat dari tujuh bersaudara. Sejak kecil pria 57 tahun ini tumbuh di kampung dengan lingkungan Muhammadiyah, di pusat kota Yogyakarta yaitu Kauman.
Ia menempuh pendidikan dasar di SD Muhammadiyah Ngupasan kemudian dilanjutkan ke SMPN 8 Yogyakarta, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Untuk pendidikan lanjutnya ia memilih untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Afnan sejak SMA telah banyak mengikuti kegiatan organisasi, utamanya di organisasi yang dinaungi oleh Muhammadiyah. Waktu SMA ia menjadi anggota dari Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Muhammadiyah Yogyakarta. Kemudian saat kuliah ia bergabung ke organisasi Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UGM dan menjabat sebagai sekretaris. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia selama 4 tahun.
Kegiatannya tak jauh dari organisasi Muhammadiyah karena kakek buyutnya juga merupakan salah satu pendiri salah satu organisasi islam tertua di Indonesia tersebut. Setelah lulus dari UGM ia menduduki posisi sebagai Kepala Kantor Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Rekam jejak Afnan yang baik di berbagai organisasi ini membuat dirinya mantap memutuskan untuk memulai karier di dunia politik. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai DPRD Propinsi DIY dan berhasil menang. Ia menjabat hingga tahun 2009. Dirinya kemudian juga terpilih sebagai anggota DPD RI perwakilan Provinsi DIY periode tahun 2009–2014. Periode berikutnya mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah ini terpilih sebagai DPD RI periode tahun 2014–2019 dengan perolehan suara sebesar 144.820 suara. Kesuksesan Afnan kembali dibuktikan dengan terpilih menjadi Anggota DPD RI periode 2019-2024 yang mewakili Provinsi DIY dengan perolehan suara sebesar 171.611 suara.
Kini, ia diusung oleh Partai Golkar untuk melaju di Pilkada November mendatang. Sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman mewakili DPP Partai Golkar mengungkapkan jika Afnan menjadi sosok yang cocok karena latar belakangnya. "Latar belakang Afnan kami rasa layak (maju sebagai calon walikota), dia cucu pejuang kemerdekaan, pejuang Pancasila dan sudah berpengalaman sebagai senator selama tiga periode," kata Gandung.
SAVINA RIZKY HAMIDA MAGANG PLUS| PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Dapat Izin Tambang, Muhammadiyah Berharap Kelola Batu Bara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini