Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ramai Tren #KaburAjaDulu, Ketua DPD: Bukan DNA Pemuda Indonesia

Ketua DPD Sultan Najamudin menilai tren kabur aja dulu tidak sejalan dengan nilai-nilai perjuangan pemuda Indonesia.

16 Februari 2025 | 14.37 WIB

Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin saat menerima audiensi Solidaritas Hakim Indonesia di Ruang GBHN, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. Solidaritas Hakim Indonesia melakukan audiensi dengan DPD RI untuk membahas peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji Hakim. Kegiatan tersebut dalam rangkaian gerakan cuti massal hingga 11 Oktober yang dilakukan audiensi ke sejumlah lembaga. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin saat menerima audiensi Solidaritas Hakim Indonesia di Ruang GBHN, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. Solidaritas Hakim Indonesia melakukan audiensi dengan DPD RI untuk membahas peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji Hakim. Kegiatan tersebut dalam rangkaian gerakan cuti massal hingga 11 Oktober yang dilakukan audiensi ke sejumlah lembaga. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD atau Dewan Perwakilan Daerah Sultan Najamudin menyayangkan munculnya seruan untuk pindah ke luar negeri lewat tagar #KaburAjaDulu' yang beredar di media sosial. Tren tersebut ia anggap tak sejalan dengan nilai perjuangan yang sejak lama dianut oleh pemuda Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"(Pemuda Indonesia) tidak memiliki DNA yang gampang putus asa dan menyerah dengan keadaan. Negara bangsa ini diperjuangkan dan dibangun oleh anak-anak muda," kata Sultan dalam keterangan resmi, Ahad, 16 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski begitu Sultan masih menilai munculnya ajakan untuk berpindah negara tersebut tidak seburuk apa yang dipikirkan. Ajakan tersebut menurut dia hanya sekadar ajakan bagi para pemuda bangsa untuk berkarir di luar negeri. 

"Kami percaya #kaburajadulu sesungguhnya merupakan sebuah ajakan dan peluang yang memungkinkan anak muda Indonesia untuk berkarir di luar negeri," ujar mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut. 

Sultan sendiri meminta anak muda untuk tidak mudah terprovokasi dengan ajakan para konten kreator untuk pindah ke luar negeri dan ikut mengkampanyekan tagar tersebut. Apalagi, kata Sultan, pemerintahan Prabowo Subianto sedang berupa keras menyiapkan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan. 

"Karena kesannya seakan mereka tidak happy dan diperlakukan tidak adil di sini," kata Sultan. 

Menurut dia pemerintah sedang fokus mengembangkan program hilirisasi serta terus menjalankan program-program prioritas lainnya yang bersifat padat karya untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, ia menyebut pemerintah saat ini sangat membutuhkan dukungan pikiran dan tenaga anak muda.

"Mencari peluang kerja atau berbisnis di negara lain tentu sangat baik bagi anak muda. Tapi jangan mendiskreditkan negara dan pemerintah di tempat di mana kita dilahirkan dan dikembangkan oleh orang tua kita," katanya.

Seruan untuk pindah ke luar negeri lewat tagar #KaburAjaDulu' belakangan meramaikan sejumlah platform media sosial. Banyak netizen meramaikan tagar tersebut sebagai bentuk keresahan serta kekecewaan mereka terhadap kondisi dalam negeri akhir-akhir ini. Salah satu isu yang memantik ramainya kampanye tersebut adalah kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran oleh Prabowo. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus