Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Ridwan Kamil Pimpin Upacara Hari Santri di Jabar

Santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam Pancasila, NKRI dan nilai-nilai pada ikrar santri.

22 Oktober 2021 | 14.18 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat (22/10/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat (22/10/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan hari santri tingkat Jabar di lapangan Gasibu Bandung, Jumat 22 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dihadiri dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan, upacara di lapangan Gasibu merupakan pertama kalinya setelah sekian lama ditutup karena Covid-19. "Ini pertama kali buka setelah sekian lama," kata Ridwan Kamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, peringatan hari santri setiap tanggal 22 Oktober sangat penting agar bisa terus membawa semangat hubul waton minal iman karena bela negara juga merupakan bagian dari iman.

Resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 lalu yang merupakan cikal bakal lahirnya hari santri, menjadi penyemangat saat pertempuran melawan penjajah di Surabaya. Kang Emil mengatakan, dari tanah Jabar juga banyak para kyai dan santri yang berkorban nyawa membela kemerdekaan Indonesia termasuk dari kalangan keluarganya. "Uwa saya sahid sampai hari ini belum ditemukan jasadnya dalam perang melawan Belanda di Ujungberung," ujarnya.

Pada upacara peringatan hari santi tingkat Jabar tersebut, Kang Emil membacakan pidato Menteri Agama RI. Adapun tema nasional yang diangkat pada hari santri tahun ini yaitu Santri Siaga Jiwa Raga.

Menurut Kang Emil, tema tersebut bermakna santri di era dulu selalu siaga melawan penjajah dan di masa kini santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam negara "Sekarang santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam Pancasila, NKRI dan nilai-nilai pada ikrar santri, para santri harus terdepan untuk meluruskannya," katanya.

Santri siaga jiwa raga juga memiliki arti keteladanan dalam melawan pandemi Covid-19 melalui ketaatan menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi agar bisa kembali normal.

Kang Emil menuturkan, selain ditetapkannya Hari Santri pada 2015 lalu, ada dua peraturan penting lain yang mendukung santri dan pesantren di Indonesia. Yaitu lahirnya Undang-undang Pesantren dan terbaru Peraturan Presiden tentang dana abadi untuk pengelolaan pesantren. Jabar menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerbitkan Perda Pesantren. "Saya sampaikan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki Perda Pesantren setelah UU Pesantren itu terbit adalah Jabar," kata Kang Emil.

Perda tersebut merupakan komitmennya karena Kang Emil maupun panglima santri Jabar Uu Ruzhanul Ulum berasal dari keluarga besar pesantren. "Ini bagian dari komitmen saya dan Pak Uu, waktu Pilgub karena kami berdua datang dari keluarga besar pesantren yang berkomitmen melahirkan pondasi keberpihakan secara legal formal yaitu Perda Pesantren," ujarnya.

Dengan Perda Pesantren tersebut infrastruktur maupun dukungan santri lainnya akan lebih mudah dan cepat. "Maka saya titip ke para santri harus jadi SDM unggul di masa depan," kata Kang Emil. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus