Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Saat Ahok dan Anies Duduk Berdampingan di Balai Kota, Ini Pesan Mereka untuk Jakarta

Anies berpendapat Jakarta bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi belaka. Jakarta dianggapnya sebagai rumah harapan.

1 Januari 2025 | 08.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan dalam Bentang Harapan JakASA di Balai Kota, Jakarta, 31 Desember 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua mantan gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok, duduk berdampingan dalam agenda Benteng Harapan di Balai Kota Jakarta, Selasa malam, 31 Desember 2024. Momen ini terkesan menarik sebab dua tokoh tersebut kerap diklaim berbeda ideologi dan memiliki massa pendukung masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada awak media di Balai Kota, Anies dan Ahok mengaku tidak memiliki masalah satu sama lain. Mereka menyatakan pula akan ada kejutan untuk 2025 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bulan depan, tunggu saja,” kata Ahok saat ditanyai kejutan yang tengah disiapkan. Lalu Anies menimpali dengan pernyataan, “Tunggu tanggal mainnya,” katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 31 Desember 2024.

Anies dikenal dengan pendukungnya dari kelompok agamis, sedangkan Ahok dari kelompok nasionalis karena berada di barisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Meski begitu, mereka berdua tetap satu suara mendukung Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Massa pendukung Anies dan Ahok pun kini tampak kompak mendukung Pramono dan Rano Karno. Hal itu ditandai dengan deklarasi dukungan yang datang dari Anak Abah dan Ahokers terhadap pasangan nomor urut 3 tersebut.

Harapan untuk Jakarta

Ahok mengatakan sangat penting memiliki pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial bagi masyarakat Jakarta. Dia menilai tugas pejabat adalah memenuhi standar masyarakat sembari berbenah mengikuti kemajuan zaman.

“Kalau mau modern kita harus punya pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial kita sebagai warga. Bisa saja kalau rakyatnya cerdas, pilih berdasarkan meritokasi,” ucap Ahok seusai menuliskan pesan-pesannya di kain putih dalam agenda Benteng Harapan.

Sementara Anies berpendapat Jakarta bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi belaka. Jakarta dianggapnya sebagai rumah harapan dan cermin mimpi untuk lembaran kisah bersama. “Karena itu Jakarta adalah tentang manusianya. Jakarta adalah kita,” kata Anies dalam agenda yang sama.

Anies berharap Jakarta semakin maju, setara dan adil bagi seluruh warganya. Dia juga meminta berkah kepada Tuhan untuk kemajuan kota ini. “500 tahun telah terlewati, ribuan ke depan menanti,” ucap Anies merujuk pada usia Jakarta yang tahun ini telah memasuki 497 tahun. 

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, agenda Benteng Harapan menjadi bagian dalam mempersiapkan Kota Jakarta sebagai kota global. Dia berharap Jakarta bisa menjadi pusat pertumbuhan dan ekonomi meskipun sudah tidak lagi menjadi ibu kota nasional seturut lahirnya Undang-Undang nomor 2 Tahun 2024.

“Ke depan mungkin Jakarta tidak akan lagi menjadi ibu kota negara. Namun demikian, kita yakin, masyarakat DKI yakin, tidak lagi ibu kota negara bukan kita men-downgrade Kota Jakarta, tapi kita meng-upgrade Kota Jakarta menjadi kota global. Kita yakin itu bisa terwujud,” ujar Teguh dalam sambutannya.

Bentang Harapan menjadi sebuah wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam rangka mempersiapkan Jakarta menuju usia 5 abad. Kanvas putih sepanjang 500 meter yang tersebar di beberapa titik di Kota Jakarta pun menjadi media masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus