Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sekjen Golkar: Koalisi Permanen untuk Jaga Stabilitas

Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji menilai koalisi permanen yang diusulkan Prabowo baik untuk menjaga stabilitas pemerintahan.

16 Februari 2025 | 19.10 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 20 Desember 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Perbesar
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 20 Desember 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji sepakat dengan usulan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk koalisi permanen. Menurut Sarmuji koalisi antar partai untuk jangka panjang memiliki dampak positif bagi pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Koalisi permanen baik untuk diwujudkan," kata Sarmuji saat dihubungi Tempo, Ahad, 16 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Koalisi permanen yang dimaksud Prabowo berasal dari sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Anggota asli KIM adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem. Koalisi gemuk ini belakangan dikenal sebagai KIM Plus.

Sarmuji mengungkapkan bahwa keberadaan koalisi yang dipimpin oleh Gerindra itu berperan menjaga stabilitas pemerintahan. Karena itu ia menilai sebaiknya koalisi partai politik itu diteruskan. "Koalisi pemerintah jangan sampai ambyar di tengah jalan," ucap Sarmuji.

PDIP punya pandangan lain terhadap wacana pembentukan koalisi permanen tersebut. Juru bicara PDIP Guntur Romli mewanti-wanti agar pembentukan koalisi permanen itu tidak dijadikan alat untuk bagi-bagi kekuasaan di pemerintahan.

"Kami ingin mengingatkan, jangan sampai koalisi permanen itu hanya usaha membangun pasukan untuk kekuasaan semata," kata Guntur saat dihubungi, pada Ahad, 16 Februari 2025.

Dia mengkhawatirkan dengan terbentuknya koalisi permanen itu dapat membajak sistem trias politica yang selama ini berlaku di Indonesia. Jika hal itu terjadi, ujar dia, berpotensi melahirkan otoritarianisme. "Ini sama saja dengan mengembalikan orde baru," ucapnya.

Wacana koalisi permanen diungkapkan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Prabowo meminta kepada partai KIM plus untuk tetap bersama hingga 2029.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus