Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sekjen PAN: Ridwan Kamil Tak Tertandingi di Jawa Barat, Jakarta Berat

Sekjen PAN menyatakan Ridwan Kamil lebih baik maju di Pilgub Jawa Barat ketimbang di Pilgub Jakarta.

11 Juli 2024 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mentan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya menghadiri acara halal bihalal di kediaman Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan pada Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional atau Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lebih cocok maju di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Barat daripada Pilgub Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eddy menilai reputasi pada periode sebelumnya memudahkan Ridwan Kamil untuk maju sebagai petahana di Pilgub Jawa Barat. Sebaliknya, jelas Eddy, Ridwan Kamil akan kesulitan untuk memenangkan Pilgub Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami lihat bahwa RK (Ridwan Kamil) dalam survei-survei praktis tidak tertandingi di Jabar. Tapi, kalau di Jakarta tentu membutuhkan perjuangan yang cukup berat," kata Eddy saat ditemui wartawan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2024.

Lebih lanjut, Eddy menuturkan bahwa partainya tak bisa ikut campur lebih jauh soal penentuan langkah politik Ridwan Kamil itu. Sebab, jelas Eddy, Ridwan Kamil merupakan kader Partai Golkar. 

Oleh sebab itu, Eddy menyampaikan, PAN akan berunding bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menentukan peta politik di Jakarta dan Jawa Barat. Dia juga mengatakan bahwa KIM tidak terburu-buru memutuskan soal langkah politik Ridwan Kamil. 

"Para ketum dari KIM akan berembuk untuk memutuskan dua pilkada, yaitu DKJ (Daerah Khusus Jakarta) dan Jabar. Tentu nama RK yang paling banyak dibahas untuk hal ini," tuturnya. 

Tak sampai di situ, Eddy mengungkap bahwa KIM juga masih menunggu hasil survei di dua wilayah itu. "Mudah-mudahan survei ini dalam 1-2 minggu selesai untuk kami bisa betul-betul melakukan evaluasi dan memutuskan secara tepat dan jernih siapa yang akan diajukan," ucapnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil merespons elektabilitasnya yang merosot berdasarkan survei untuk bursa Pilgub Jakarta 2024. Ia mengatakan agar tak mengukur takdir berdasarkan hasil survei yang beredar. 

"Namanya elektabilitas itu naik turun kan," kata mantan Wali Kota Bandung itu di kantor DPP Partai Golkar pada Rabu malam, 10 Juli 2024.

Ia pun bercerita pernah mendapatkan elektabilitas 6 persen dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung pada 2013 silam. Namun, elektabilitasnya kembali meroket hingga akhirnya memenangkan pertarungan di Pilkada Kota Bandung itu.

"Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," ujar politikus Partai Golkar itu.

Ridwan Kamil mengatakan, seseorang yang punya elektabilitas tinggi saat ini belum tentu akan memenangkan kontestasi Pilkada, begitu pula sebaliknya.

"Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas," ujarnya.

Nama Ridwan Kamil digadang-gadang Koalisi Indonesia Maju maju di Pilgub Jakarta. Ridwan disodorkan untuk menghambat laju Anies Baswedan yang bakal maju lagi di Pilkada Jakarta.

Namun berdasarkan survei, nama Ridwan Kamil justru unggul di Jawa Barat, wilayah yang pernah dipimpinnya selama lima tahun lalu. Ia diperkirakan akan berat melawan dominasi Anies di Jakarta.

Ridwan Kamil mengatakan perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta belum dimulai. "Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," jelas Ridwan Kamil.

Oleh sebab itu, dia akan tetap berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta. "Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah, ya nanti di hari-H," kata dia.

ANTARA

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus