Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada Ahad, 20 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB. Pelantikan akan berlangsung di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Selain dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, acara pelantikan Prabowo-Gibran juga dihadiri oleh para pemimpin negara lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden, termasuk dalam hal pengamanan acara penting tersebut.
14 Kendaraan Taktis Siaga di Kompleks Parlemen
Tiga hari menjelang pelantikan, 14 kendaraan taktis bersiaga di halaman kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis. Kendaraan taktis tersebut terdiri atas 10 unit Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier (APC) dan 4 unit Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV).
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024, mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan dari tiga matra, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, untuk operasi pengamanan acara pelantikan Prabowo-Gibran.
Kapuspen mengatakan setiap satuan TNI yang dikerahkan menjalankan tugas-tugas khusus. “Setiap satuan akan memiliki peran khusus seperti pengawasan, patroli, dan pengamanan VVIP/VIP guna menjaga keamanan selama pelantikan berlangsung,” kata Hariyanto.
Hariyanto menuturkan TNI bekerja sama dengan Polri dalam keseluruhan rangkaian pengamanan. TNI juga telah menyusun rencana pengamanan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pengamanan acara.
“Rencana itu mencakup pengamanan area sekitar lokasi pelantikan serta pengaturan arus lalu lintas dan akses masyarakat," ujarnya.
Dalam perencanaan yang sama, TNI juga menyiapkan langkah-langkah pencegahan terhadap berbagai jenis ancaman dan gangguan, termasuk pengawasan ketat di area-area yang berpotensi rawan.
TNI AU Siapkan Pesawat Intai untuk Patroli di Wilayah Udara Jakarta
TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan satu pesawat intai Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin untuk berpatroli di wilayah udara Jakarta selama operasi pengamanan VVIP (very very important person) pelantikan presiden dan wakil presiden.
Pesawat berjuluk “Camar Emas” dengan nomor registrasi AI-7303 itu telah terparkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024, saat apel gelar pasukan dan alutsista TNI AU untuk operasi pengamanan VVIP acara pelantikan tersebut.
“Pesawat Boeing intai ini lengkap dengan kameranya bisa mengawasi Ibu Kota, pergerakan di bawah, dan itu bisa dipancarkan ke tiga titik, yaitu ke (posko) di Medan Merdeka Barat, ke (gedung) Subden Mabes TNI Merdeka Barat, dan ke Kantor Komando Operasi Udara Nasional sebagai penjaga wilayah kedaulatan udara (Indonesia),” kata Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi saat ditemui di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat intai TNI AU itu dilengkapi dengan berbagai perangkat intai yang mumpuni untuk kebutuhan ISR (intelligence, surveillance, dan reconnaissance), di antaranya perangkat sensor SLAMMR yang memungkinkan pesawat wilayah perairan seluas hingga 85 ribu mil per jam, kemudian sistem navigasi INS LTN-72R yang terintegrasi dengan GPS, saluran telepon yang terhubung langsung dengan komando pusat, dan radar double agent AN/APS-504 (V)5 yang mampu memetakan wilayah hingga 256 Nautical mile (Nm).
Tedi menyebutkan Boeing intai itu menjadi satu dari delapan pesawat angkut TNI AU yang dikerahkan untuk operasi pengamanan VVIP acara pelantikan presiden-wakil presiden. Delapan pesawat angkut itu mencakup di antaranya pesawat teranyar TNI AU C-130J Super Hercules A-1343 dari Lanud Halim Perdanakusuma, satu Boeing 737-400 untuk angkutan VIP, dan dua pesawat CN295.
TNI AU juga menyiapkan delapan helikopter yang antara lain terdiri atas dua H225M Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, dua heli NAS 332 Super Puma dari Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, dan dua heli NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 45 Lanud Halim Perdanakusuma.
Dari jajaran heli NAS 332 Super Puma, ada satu helikopter yang disiapkan untuk evakuasi medis. “Kami siapkan ini, sudah lengkap dengan mini ICU (unit perawatan intensif),” ucap Tedi.
Polda Metro Jaya Kerahkan 6.757 Personel
Adapun Polda Metro Jaya mengerahkan 6.757 personel untuk mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden.
“Pengamanan meliputi personel Polda Metro Jaya dan jajaran Polres, Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta dan pihak terkait, kekuatan pengamanan melibatkan sebanyak 6.757 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ade Ary mengatakan 6.757 personel itu terdiri atas 4.100 personel Satgas Polda Metro Jaya, 1.667 personel gabungan Satgas Polres jajaran Polda Metro Jaya, 857 Satgas Polres Jakarta Pusat, serta 133 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) dari pemda dan pihak terkait.
“Yang menjadi sasaran pengamanan meliputi orang, yaitu presiden dan wakil presiden, tamu undangan kepala negara lain, kendaraan VIP dan VVIP dan area DPR/MPR RI, rute yang dilalui presiden dan wakil presiden serta objek vital,” katanya.
Dia juga meminta kepada personel yang melaksanakan pengamanan agar melakukan pengamanan secara humanis.
Pilihan editor: Alasan Mahfud Md akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini