Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan syarat pemimpin adalah harus sayang dengan keluarga. Alasannya, sebagian masyarakat di Indonesia punya adab ketimuran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi role model (panutan) contoh keluarga Indonesia. Pak Ganjar, Pak Mahfud keduanya sayang dengan keluarganya,” kata Hary dalam orasi politiknya pada kegiatan Deklarasi Dukungan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) untuk Ganjar Pranowo- Mahfud Md, di GOR Satria, Semarang, Senin, 1 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian Hary menjelaskan syarat pemimpin adalah seperti yang dijelaskan Said Aqil Siroj saat bersama-sama ikut kegiatan bersholawat di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), yaitu pemimpin harus memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.
Menurut bos MNC Grup itu pasangan Ganjar-Mahfud secara akademis sudah mumpuni. Ganjar Pranowo, kata Hary, secara akademis magisternya di Universitas Indonesia dan secara pengalaman tidak diragukan lagi. Selain itu, Hary menyebut Ganjar pernah menjadi anggota legislatif dua periode, Gubernur Jawa Tengah dua periode.
“Pak Mahfud, secara akademis profesor, doktor, secara pengalaman zaman Presiden Gus Dur sudah menteri, anggota DPR RI, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan sekarang Menkopolhukam,” kata dia
Menurut dia, pasangan Ganjar-Mahfud dari sisi pengetahuan tidak diragukan lagi dan terbaik dari seluruh pasangan calon yang ada. Selain itu, Hary menyebut syarat pemimpin lain adalah harus adil. Menurut Hary, Ganjar-Mahfud tidak perlu diragukan lagi karena keduanya diklaim tidak punya kepentingan pribadi.
“Pemimpin yang tidak punya kepentingan pribadi pasti objektif dan adil, saya bisa pastikan itu,” kata dia.
Selain itu, Hary menyebut syarat pemimpin juga tidak boleh tamak, kemaruk, rakus atau gila kekuasaan, dan harus amanah. Hary mengklaim pasangan Ganjar-Mahfud selama menduduki jabatan yang tinggi mereka tidak pernah membangun dirinya sendiri dan masih sederhana sampai sekarang.
“Banyak orang kalau sudah punya kedudukan berubah, kekuasannya dipakai untuk membangun dirinya dan kelompoknya,” kata Hary.
Hary menyebut syarat pemimpin lainnya adalah harus berani. Dia menyakini pasangann Ganjar-Mahfud berani karena kalau tidak punya kepentingan pribadi dan kelompoknya, sehingga pasangan nomor urut 3 itu disebut tidak punya beban.
Kemudian, pemimpin menurut Hary harus sehat jasmani, rohani, mentalnya. Hary menyebut Ganjar masih suka lari-lari pagi. “Itu jasmani, rohaninya dan mentalnya juga harus sehat,” kata dia.