Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Titiek Soeharto Ingin Gaet Loyalis Soeharto di Golkar

Bergabung dengan Partai Berkarya, Titiek Soeharto bertekad mengusung jargon-jargon Orde Baru karena belakangan jualan Golkar tak lagi soal Soeharto.

14 Juni 2018 | 08.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Titiek Soeharto menyatakan keluar dari Golkar dan gabung Partai Berkarya. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan politikus Partai Golkar, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto, berniat merebut suara pemilih bekas partainya untuk dialihkan ke Partai Berkarya besutan adiknya, Hutama Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Titiek ingin partai anyarnya itu mengusung jargon-jargon Orde Baru karena belakangan jualan Golkar dalam pemilu tak lagi soal Soeharto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sepertinya, Golkar sudah alergi dengan Pak Harto. Jargon-jargon Orde Baru juga sudah tidak pernah lagi dibawa-bawa saat pemilu. Ya sudah, biar Partai Berkarya yang pakai itu," ujar wanita yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya di Pondok Pesantren An-Nur, Bantul, Yogyakarta, Rabu, 13 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Titiek menuturkan, berdasarkan hasil jajak pendapat sebuah lembaga survei soal tingkat elektabilitas Golkar pada Pemilu 2014 lalu, alasan pemilih calon-calon legislatif dari Golkar terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya adalah faktor sosok Soeharto yang identik dan pernah membuat Golkar besar, ketua umumnya, dan visi misinya.

Menurut hasil survei itu, kata Titiek, publik yang memilih Golkar karena faktor Soeharto sekitar 20 persen. "Nah, pemilih ini yang akan coba kami pisahkan dari Golkar agar masuk Partai Berkarya," ujar Titiek yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar itu.

Titiek mengakui kontestasi terberat untuk mendongkrak suara Partai Berkarya dalam Pemilu 2019 masih berkutat di Pulau Jawa. Loyalis dan basis massa akar rumput Golkar sudah terpetakan dengan jelas di setiap wilayah. Menurut Titiek, bukan hal gampang mencuri suara itu. "Dengan Golkar, kami hampir sama (basis massanya). Kami kembalikan kepada masyarakat saja untuk memilih," ujarnya.

Pada 11 Juni lalu, Titiek Soeharto memutuskan keluar dari Golkar di tanah kelahiran ayahnya, Soeharto, di Kemusuk, Yogyakarta. Salah satu alasannya, partai berlambang pohon beringin itu sudah memiliki begitu banyak politikus andal. "Golkar tidak membutuhkan saya, tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya," kata Titiek lewat keterangannya.

Angelina Anjar Savitri

Angelina Anjar Savitri

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus