Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok mengatakan pihaknya memberikan kesempatan bagi sekolah untuk menyelesaikan finalisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga 5 Februari 2025. Kebijakan ini diambil setelah ditemukan sejumlah sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi pengisian PDSS hingga batas akhir pada 31 Januari 2025 untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berdasarkan evaluasi pengisian PDSS, ditemukan sekolah yang sudah melengkapi data isian siswa eligible, seperti melengkapi nilai siswa eligible dalam 5 semester, namun belum melakukan finalisasi," kata Eduart dikutip lewat keterangan resmi pada Selasa, 4 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eduart menjelaskan bahwa kesempatan ini hanya diberikan kepada sekolah yang telah melengkapi data, tetapi belum melakukan finalisasi. Terdapat setidaknya 373 sekolah yang termasuk dalam kategori tersebut.
Daftar sekolah tersebut, kata Eduart, akan dibantu dalam proses finalisasi dengan mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada panitia SNPMB. Dokumen tersebut harus mencakup identitas sekolah, seperti nama kepala sekolah, NIP, jabatan, NPSN, nama sekolah, alamat, serta kota atau kabupaten. Selain itu, pernyataan dalam dokumen harus menegaskan bahwa pengisian PDSS telah lengkap dan hanya membutuhkan finalisasi akhir, memberikan kuasa kepada Panitia SNPMB untuk menyelesaikan proses tersebut, serta menyatakan bahwa segala dampak yang timbul menjadi tanggung jawab penuh kepala sekolah.
Eduart mengatakan hingga 4 Februari 2025, pukul 15.00 WIB, sebanyak 228 sekolah dari total 373 sekolah telah difasilitasi. Panitia SNPMB memberikan kesempatan kepada 145 sekolah lainnya yang memenuhi kriteria tersebut untuk mengirimkan dokumen ke email [email protected], paling lambat pada 5 Februari 2025, pukul 15.00 WIB.
"Bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria, Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, dan audit sistem, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS," kata Eduart.
Salah satu sekolah yang dikabarkan tidak menyelesaikan finalisasi PDSS adalah SMK Negeri (SMKN) 2 Solo. Ratusan siswa sekolah tersebut melakukan aksi protes di halaman sekolah itu, Senin, 3 Februari 2025.
Mereka menyebut pihak sekolah lalai dalam proses finalisasi PDSS untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Akibatnya, para siswa tidak bisa mendaftar SNBP untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Para siswa membawa spanduk bertuliskan "Guru Lalai Kami Terbengkalai," "Kami Berhak SNBP," "Pray for Stemsa," serta "Jaga Nama Baik Sekolahmu??". Aksi ini juga dihadiri oleh para orang tua dan wali siswa yang turut menyampaikan kekecewaan mereka.
Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: MK Gugurkan 52 Gugatan Sengketa Pilkada pada Sidang Sesi 1