Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya diminta segera mengantisipasi SARS-CoV-2 yang membawa mutasi D614G penyebab penyakit COVID-19 yang dinyatakan sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Warga harus lebih waspada dan taat protokol kesehatan," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, begitu mutasi virus ditemukan di Inggris, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belgia dan Belanda memberlakukan langkah pelarangan penumpang dari negara yang telah mengidentifikasi virus baru tersebut ada.
Tidak hanya itu virus corona jenis baru itu dikabarkan sudah masuk ke Malaysia dan Singapura. Bahkan, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan mutasi virus corona sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, Jakarta dan Bandung.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya harus memperketat jalur perbatasan Kota Surabaya dengan melakukan pemeriksaan lebih ketat lagi dan memberlakukan larangan masuk kota Surabaya bagi penumpang yang berasal dari negara-negara dimana tempat virus COVID-19 jenis baru sudah teridentifikasi.
Selain itu, Pemkot Surabaya harus mengambil langkah cepat agar mengaktifkan kembali Kampung Tangguh.
William mengatakan peran warga melalui kampung tangguh juga merupakan bagian penting dalam mencegah persebaran virus COVID-19 di Surabaya. Ia berharap agar para ketua RW mulai mengaktifkan kembali kampung tangguh.
Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebelumnya mengatakan, Pemkot Surabaya bersama Pemprov Jatim sudah menyepakati untuk mengaktifkan kembali Kampung Tangguh di setiap wilayah Kota Surabaya.
Untuk mendukung hal itu, Whisnu menyatakan bahwa bantuan dana hibah bagi Kampung Tangguh bakal segera cair pekan depan. Hal ini, diharapkan pula dapat menjadi stimulan bagi warga untuk menjaga kampungnya dari penyebaran COVID-19 saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.