Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta merupakan simbol toleransi dan kebhinnekaan. Sebab terowongan tersebut nantinya merepresentasikan hubungan baik antarumat beragama, khususnya Islam dan Katolik di Indonesia.
"Terowongan Silaturahim ini akan menjadi simbol toleransi dan kebhinnekaan bangsa Indonesia yang menjadi contoh baik bagi masjid-masjid lainnya di wilayah Ibu Kota dan daerah lainnya, bahkan di tingkat regional maupun global," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal secara virtual dari Jakarta, Senin malam, 22 Februari 2021.
Ma’ruf Amin mengapresiasi inisiatif pembangunan terowongan silaturahmi tersebut dan berharap Masjid Istiqlal dapat menjadi pionir dalam menyebarkan perdamaian antarmasyarakat yang majemuk di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya berharap peran dan kontribusi Masjid Istiqlal, sebagai masjid negara, dalam memberi contoh dan teladan bagi masjid lain dalam menyebarkan kesejukan dan kedamaian, merawat harmoni dan persatuan, serta konsisten dalam dakwah Islam wasathiyah," ujar Wapres.
Menurut dia, selama 43 tahun berdiri Masjid Istiqlal telah menjalankan fungsinya dengan baik, baik dalam makna tradisional maupun dalam sektor sosial dan politik selama perjalanan bangsa Indonesia. Ma'ruf Amin menuturkan kini saatnya masjid terbesar di Asia Tenggara itu berkembang sebagai pusat gerakan peradaban dan budaya Islam di Indonesia.
"Masjid Istiqlal telah berdiri mewah dan megah secara fisik di jantung Ibu Kota Jakarta. Saatnya kini untuk mengembangkan ‘perangkat lunak’-nya, bagaimana menjadikan Masjid Istiqlal sebagai pusat gagasan dan gerakan pembangunan peradaban dan budaya Islam di Indonesia," tutur Wapres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masjid Istiqlal diresmikan pada 22 Februari 1978, setelah melalui proses pembangunan selama 17 tahun atas inisiatif Presiden Soekarno. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961.
Nama “Istiqlal” dalam Bahasa Arab berarti “merdeka” yang diharapkan masjid tersebut menjadi simbol kemerdekaan bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan, sekaligus bentuk syukur atas keberagaman masyarakat Indonesia.
Masjid Istiqlal terletak di sebelah timur laut Lapangan Medan Merdeka, yang di tengah-tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di sebelah timur Masjid Istiqlal terdapat Gereja Katedral yang merupakan rumah ibadah bagi umat Katolik. Terowongan silaturahmi dibangun sepanjang 33 meter dengan kedalaman tujuh meter yang proses pembangunannya diharapkan selesai pada Maret 2021.