Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wapres: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Ditopang Ekonomi Syariah

Walaupun demikian, kata Wapres, keuangan syariah masih dihadapkan dengan tingkat literasi dan pangsa pasar yang relatif rendah.

9 September 2023 | 04.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin saat membuka kegiatan Minangkabau Halal Festival di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) pada Jumat 8 September 2023. Fachri Hamzah/tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Padang - Wakil Presiden Indonesia atau Wapres Ma'ruf Amin menyebut keuangan syariah mampu berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional. Hal itu dilihat dari ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian dan perlambatan. Namun, ekonomi dan keuangan syariah tetap tumbuh, khususnya ditopang oleh sektor prioritas Rantai Nilai Halal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kinerja positif ini penanda ekonomi dan keuangan syariah mampu menjadi kontributor pemulihan ekonomi nasional," kata Wapres saat saat membuka kegiatan Minangkabau Halal Festival di Auditorium Universitas Negeri Padang pada Jumat 8 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun demikian, kata Ma'ruf Amin, keuangan syariah masih dihadapkan dengan tingkat literasi dan pangsa pasar yang relatif rendah. Jika melihat pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah Indonesia per Juni 2023 sekitar 10,9 persen dari total perekonomian Indonesia, sedangkan tingkat literasi pada 2022 baru mencapai 23,3 persen. 

Namun, angka ini sebetulnya menunjukkan peningkatan bila dibandingkan tahun 2019, di mana pangsa pasar ekonomi syariah saat itu berkisar 6 persen, dan literasi berada di angka 16 persen. "Pada Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada Desember 2022 lalu, saya meminta agar literasi ekonomi dan keuangan syariah ditingkatkan, setidaknya menjadi 50 persen," ucapnya. 

Menurutnya, target 50 persen tersebut sangat penting  karena akan memberikan gambaran sejauh mana pengetahuan dan penerimaan masyarakat Indonesia, khususnya terhadap produk dan layanan syariah yang digunakan sehari-hari.  Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar) sektor industri halal memiliki peluang yang sangat besar.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya produk halal khas Minangkabau yang dijumpai di pasaran. "Kekayaan sumber daya alam, keunikan budaya, ragam kuliner halal, dan destinasi wisata halal yang menopang kemajuan industri halal Sumbar," ucapnya.

Ma'ruf Amin dalam kesempatan itu juga memuji pengembangan sektor keuangan syariah di Sumbar juga membanggakan. Salah satunya, Sumbar mampu mencatatkan pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 10 persen, dengan nilai lebih dari Rp 15 triliun. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus