Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Lima tahun setelah terbitnya novel Pulang, Leila S. Chudori melahirkan novel baru berjudul Laut Bercerita. Dalam novel Pulang, Leila mengambil latar tiga peristiwa bersejarah tahun 1965 di Indonesia, revolusi mahasiswa di Paris, Prancis, pada Mei 1968, serta tragedi Mei 1998 yang menandai keruntuhan rezim Orde Baru di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Laut Bercerita, Leila bertutur soal kisah seorang protagonis bernama Biru Laut Wibisono yang menarasikan tragedi 1998 dari sudut pandang mahasiswa dan aktivis yang diculik saat itu. “Kita yang mengikuti politik Indonesia saat itu sudah mengetahui saat Pius (Lustrilanang) menceritakan pengalaman yang dialami tahun 1998,” tutur Leila dalam acara peluncuran novelnya di Institut Francais Indonesia (IFI), MH. Thamrin, Jakarta Pusat semalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluncuran novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Selasa, 12 Desember 2017 di IFI Thamrin, Jakarta Pusat (AISHA S)
Dari sejumlah kesaksian korban penculikan yang dipulangkan, pada tahun 2008 Leila pun sempat meminta Nezar Patria (yang juga salah satu korban penculikan) untuk turut menuliskan dan menceritakan pengalamannya. Rupanya kisah yang dituliskan Nezar saat itu menggugah Leila untuk menuliskan kisah kelam yang dialami para aktivis dalam sebuah cerita. Novel atau cerita pendek, Leila belum pastikan medium pastinya. “Setelah mendengar ceritanya Nezar yang sangat naratif, kronologis, saya merasa ini tak bisa hanya dijadikan cerita pendek,” kata Leila.
Selain dari kisah-kisah yang dituturkan saksi mata, Leila pun menyorot sisi keluarga yang ditinggalkan anak, istri, kerabat yang hingga kini tak kunjung pulang. “Saya ingin menulis tentang anak-anak ini (para aktivis mahasiswa yang kala itu berusia 20 tahunan), kemudian saya tertarik menulis tentang keluarga korban yang ditinggalkan,” terang Leila.
Proses riset yang dilakukan Leila untuk menggarap novel ini menurutnya cukup lama. Ditambah dengan menjalani karir sebagai wartawan. Penulisan kisah para aktivis korban penculikan Orde Baru pun sempat mengendap hingga tahun 2013. Leila kembali menggarap novel tersebut setelah merampungkan novel Pulang.
Novel setebal 379 halaman ini terbagi dalam dua bagian, yakni penuturan tokoh Biru Laut yang bercerita dari sudut pandang aktivis mahasiswa korban tragedi 1998 yang hilang serta Asmara Jati, sebagai sosok terdekat dan mewakili sudut pandang orang yang kehilangan.
Novel Laut Bercerita menurut Leila S. Chudori bisa menjadi salah satu asupan bagi generasi saat ini untuk bisa memahami sejarah masa lalu. Nezar Patria yang turut hadir dalam peluncuran novel mengatakan, kisah dalam buku tersebut begitu akrab baginya yang mengalami peristiwa langsung sebagai korban. Pertama kali diterbitkan awal Oktober 2017, memasuki bulan ketiga novel ini sudah memasuki proses cetak ulang ke-2.