Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berenang menjadi alternatif olahraga bagi tunanetra. Hanya saja, tidak semua kolam renang ramah bagi difabel netra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua National Comittee Paralympic Kota Depok, Asep Widijaya mengatakan saat berenang, salah satu syarat yang sebaiknya tersedia adalah pendamping untuk perenang tunanetra. Pendamping itu bertugaas menunjukkan arah merenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pendamping akan berteriak dari atas kolam untuk menuntun perenang netra supaya tetap berada di jalurnya," kata Asep Widijaya yang juga seorang atlet renang pada Minggu, 5 Juli 2020. Namun keberadaan pendamping perenang tunanetra ini, menurut dia, sebenarnya tidak wajib asalkan kolam renang sudah memiliki tali pembatas berpelampung.
Berikut fasilitas ideal di kolam renang yang dapat mendukung perenang tunanetra:
- Tali pembatas dengan pelampung
Tali pembatas ini biasanya diletakkan di antara jalur pada kolam renang. Selain menjadi penanda wilayah, tali pembatas juga dapat berfungsi sebagai pengaman bagi perenang tunanetra ataupun non-tunanetra ketika kelelahan saat berenang. - Garis kolam yang tebal dan kontras
Perenang profesional maupun perenang dengan penglihatan terbatas dapat melihat garis tebal kontras sebagai pedoman arah berenang. - Bel dengan bunyi yang berbeda di bagian kanan dan kiri kolam renang
Jika kompetisi renang pada umumnya menggunakan lagu yang cukup keras sebagai penyemangat, kondisi ini justru mengacukan dan memecah konsentrasi perenang tunanetra.
Sebab itu, kompetisi renang bagi tunanetra biasanya sunyi. Di sisi kanan dan kiri kolam renang dilengkapi bel sebagai penanda arah bagi perenang tunanetra.
Asep Widijaya mengatakan, apabila tiga fasilitas itu tersedia di kolam renang, maka tempat itu bisa menjadi tempat berenang yang layak untuk anak-anak dan para lanjut usia atau lansia.