Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

45 Korban Tsunami Aceh Telah Dimakamkan Kembali

Sebelumnya ditemukan puluhan kantong jenazah dari korban tsunami Aceh di desa Kajhu, Aceh Besar oleh pekerja bangunan.

20 Desember 2018 | 14.58 WIB

Tumpukan material akibat gempa bumi 9,3 SR dan gelombang tsunami di kota Banda Aceh, pada 26 Desember 2004. Salah satu gempa terkuat yang pernah terjadi di Indonesia ini merenggut 160.000 korban jiwa dan juga berdampak hingga wilayah Sri Lanka, India, dan Thailand. Dok. TEMPO.
Perbesar
Tumpukan material akibat gempa bumi 9,3 SR dan gelombang tsunami di kota Banda Aceh, pada 26 Desember 2004. Salah satu gempa terkuat yang pernah terjadi di Indonesia ini merenggut 160.000 korban jiwa dan juga berdampak hingga wilayah Sri Lanka, India, dan Thailand. Dok. TEMPO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebanyak 45 kantong jenazah berisi kerangka korban gempa dan tsunami di Aceh pada 2004 telah dikuburkan kembali di tempat pemakaman umum desa Kajhu, Aceh Besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sudah dimakamkan, malam tadi juga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis, 20 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, pekerja bangunan yang sedang menggali tanah di kawasan pemukiman dusun Lamseunong, Desa Kajhu, Aceh Besar menemukan puluhan kantong jenazah berisi kerangka pada Rabu sore, 19 Desember 2018. Mulanya ditemukan 16 kantong jenazah dan setelah terus digali didapati ada lebih dari 40 kantong jenazah. Atas temuan tersebut, warga dan perangkat desa setempat melakukan evakuasi terhadap kantong jenazah tersebut.

Dadek mengatakan sebelum dimakamkan kembali, kantong jenazah itu diganti dengan kain kafan. Setelah dikafankan, puluhan jenazah itu dikumpulkan di tanah lapang di Dusun Lamseunong, Kajhu, dengan lampu penerangan seadanya, sebelum dibawa ke pemakaman oleh warga setempat.

Diantara puluhan kantong jenazah tersebut, ada satu yang tercatat atas nama Sri Yunita. Kerangkanya telah diambil pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Gampong Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

"Sebelum tsunami di tanggal 26 Desember 2004, Sri Yunita merupakan isteri dari Taufiq Alamsyah. Saat ini, beliau menjabat sebagai Kabag (Kepala Bagian) Humas Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh," kata Dadek.

Ia menerangkan identitas Sri Yunita terbongkar, setelah tanda pengenal ikut terkubur bersama tiga orang lainnya di antaranya, yakni Mariam Husin warga Ule Jurong Baroh Simpang Tiga, Sigli dengan KTP Merah Putih, Faizal Reza, Idi dengan tanggal lahir 130481 berstatus mahasiswa, dan Burhanuddin, warga Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.

Dari ciri-ciri tulang belulang yang terdapat di dalam 45 kantong jenazah, diketahui ada 24 jenazah di antaranya berjenis kelamin laki-laki, 16 perempuan, dan lima bayi.

"Totalnya ada 44 orang korban tsunami dikuburkan oleh warga, setelah mereka dikuburan secara massal oleh relawan tanpa koordinasi dengan pihak gampong," ujar Dadek.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus