Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

AHY akan Bahas Posisi Demokrat di Kabinet setelah Prabowo-Gibran Resmi Jadi Pemenang Pilpres 2024

AHY mengatakan partai Koalisi Indonesia Maju akan berkumpul usai proses pengumuman resmi pemenang Pilpres untuk

14 Maret 2024 | 04.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan keterangan usai menghadiri agenda rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Yashinta Difa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY akan membahas posisi Demokrat dalam susunan Kabinet Indonesia Maju 2024-2029 usai Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dinyatakan secara resmi sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami ingin pertama menunggu dulu. Kita juga tahu bahwa 20 Maret menjadi momen yang penting, pengumuman secara resmi dan final dari KPU terkait dengan hasil Pemilu. Barulah secara moral dan etis, kita bisa bicara lebih jauh," kata AHY usai menghadiri rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024, seperti dikutip Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 20 Maret 2024 Komisi Pemilihan Umum atau KPU dijadwalkan mengumumkan secara resmi perolehan suara dari pelaksanaan Pemilu 2024. Proses rekapitulasi suara saat ini masih terus berlangsung.

AHY mengatakan partai Koalisi Indonesia Maju diagendakan kembali berkumpul usai proses pengumuman resmi pemenang Pilpres untuk membahas langkah-langkah menuju proses pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.

"Maka tentu langkah pertama koalisi Indonesia Maju akan segera bertemu dan kami akan membahas langkah-langkah menuju ke 20 Oktober 2024," ucapnya.

Dalam pertemuan itu, kata AHY, juga akan dibahas strategi transisi Kepala Negara yang baik, serta menyiapkan pemerintahan yang berkualitas dan kapabel sesuai visi dan misi pasangan calon nomor urut 2 itu selama berkampanye.

"Sehingga program-program, kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo hari ini, segala yang sudah baik, bisa kita kawal dan lanjutkan ke depan," tuturnya.

AHY mengatakan Demokrat tidak ingin terburu-buru membahas posisi partai dalam koalisi mendatang, sebab segala sesuatunya perlu penilaian secara terukur dari presiden terpilih.

"Kita tahu Presiden memiliki hak prerogatif, kami hanya ingin menyampaikan apa yang diperjuangkan bersama. Tentu pada akhirnya tidak hanya peran, memang pada akhirnya akan berbicara portofolio semacam apa, tapi biarkan itu menjadi milik Presiden mendatang karena kami menghormati prosesnya," kata dia menambahkan.

Selanjutnya, Koalisi Indonesia Maju Harus Kuat di Eksekutif dan Legislatif...

Mengenai Koalisi Indonesia Maju, AHY mengatakan harus memperkuat posisi di tataran eksekutif dan legislatif untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Saya menyampaikan kepada Pak Prabowo dan tentu akan saya sampaikan kembali, Pak Prabowo adalah pemimpin koalisi, jadi beliau tentunya memiliki hak dan kewajiban secara moral untuk memikirkan koalisi kita hari ini dan ke depan," kata AHY.

Ia mengatakan Demokrat memahami dan menghormati keputusan Prabowo dalam menilai peta kekuatan koalisi di tataran pemerintahan maupun di parlemen berdasarkan indikator tertentu.

"Atau beliau memiliki pandangan yang lain. Tetapi beliau selalu mengajak kami berbicara bersama, saya tidak ingin menyampaikannya di sini, ada berbagai faktor tentunya," ujarnya saat ditanya perihal harapan Demokrat di posisi kabinet 2024-2029.

Menurut AHY, Demokrat menginginkan pemerintahan yang selanjutnya dapat berjalan sukses mengawal aspirasi masyarakat Indonesia, baik oleh partai koalisi maupun partai pengusung.

Selain memastikan kekuatan di eksekutif, kata AHY, Demokrat juga berpandangan agar seluruh kebijakan Koalisi Indonesia Maju berjalan stabil agar seluruh program kerja yang pro terhadap rakyat memperoleh dukungan parlemen.

Berdasarkan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2024 per Rabu pukul 18.30 WIB, pasangan Prabowo-Gibran meraih 58,82 persen dari total 78,18 persen suara yang masuk di KPU. Mereka mengungguli perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 24,50 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 16,68 persen.

DANIEL A. FAJRI | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus