Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menyinggung kisah Nabi Musa melawan Firaun saat berbicara mengenai pemilihan presiden 2019. Kisah itu disampaikan Djoko menanggapi hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan pasangan calon Prabowo - Sandi dengan elektabilitas di bawah Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Baca: Djoko Santoso Jelaskan Hubungan Prabowo dengan Kelompok Islam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut mantan Panglima TNI itu, kemenangan dalam setiap pertandingan atau sebuah pemilihan pemimpin ditentukan oleh perjuangan dan doa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya ingat cerita tentang Nabi Musa. Nabi Musa membawa bani Israel dari serangan Firaun yang mengejar. Dan ketika sudah seakan tidak ada harapan, Tuhan memerintahkan Musa membelah laut dengan tongkatnya. Dan Firaun yang tenggelam," ujar Djoko seperti dalam keterangan persnya, Kamis, 27 Desember 2018.
Djoko lalu mengatakan tak ambil pusing dengan hasil sejumlah lembaga survei yang tak mengunggulkan paslon Prabowo - Sandi. Menurut dia, kredibilitas lembaga survei saat ini juga patut dipertanyakan.
Baca: Alasan Kubu Prabowo Tak Khawatir Tema HAM di Debat Pilpres
Ia lalu mengingatkan masyarakat pada hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang akhirnya terpilih, kata dia, elektabilitasnya selalu berada di bawah kandidat lain dalam berbagai hasil lembaga survei pilkada tersebut.
"Bahkan sampai malamnya sebelum pencoblosan juga begitu. Tapi karena doa dan usaha kita, Tuhan mendengar dan akhirnya Anies-Sandi yang menang," ujar dia.
Djoko kemudian mengimbau masyarakat agar menjaga suasana demokrasi yang berlangsung saat ini dengan rasa damai. Menurut dia, semua warga negara Indonesia adalah saudara.
"Karena kita ini saudara. Kita harus jaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini jangan sampai terpecah. Ancaman utama kita itu yang harus kita lawan," tutur dia.