Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Beda Kemiskinan Mikro dan Makro, Dua Metode Pengukuran yang Berbeda

Kemiskinan mikro dan makro merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan.

18 Oktober 2023 | 09.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana individu atau rumah tangga mengalami ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Dalam mengukur tingkat kemiskinan di Indonesia, terdapat dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu kemiskinan mikro dan kemiskinan makro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemiskinan Makro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemiskinan makro merupakan suatu metode pengukuran yang berfokus pada tingkat kemiskinan secara agregat, biasanya pada tingkat nasional. Pendekatan ini menggunakan konsep "basic needs" dan pendekatan moneter. 

Dikutip dari situs DJPB Kementerian Keuangan Republik Indonesia, angka kemiskinan dalam pendekatan ini didasarkan pada garis kemiskinan makanan, yaitu jumlah kebutuhan makanan yang dibutuhkan per kapita per hari. Data kemiskinan makro biasanya diperoleh dari hasil survei sampel seperti Susenas.

Pendekatan ini cocok untuk perencanaan program kemiskinan yang memiliki target geografis, namun tidak memberikan informasi detail tentang siapa yang miskin dan di mana mereka berada. Angka kemiskinan makro digunakan sebagai panduan dalam perumusan kebijakan ekonomi dan sosial.

Kemiskinan Mikro

Di sisi lain, kemiskinan mikro menggunakan pendekatan multidimensi dan non-moneter dalam perhitungan data kemiskinan. Angka kemiskinan dalam pendekatan ini didasarkan pada indeks atau Parameter Miskin Terpadu (PMT) yang mempertimbangkan berbagai karakteristik rumah tangga. 

Pendekatan ini memberikan data yang lebih rinci dan mengidentifikasi rumah tangga yang sangat miskin, miskin, dan rentan miskin. Data kemiskinan mikro digunakan secara langsung untuk menentukan sasaran program bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan lainnya. 

Pendekatan ini lebih fokus pada individu dan rumah tangga yang membutuhkan bantuan, sehingga program-program sosial dapat lebih tepat sasaran.

Beda Kemiskinan Mikro dan Kemiskinan Makro

Menurut Doksetjen Dimensi Kemiskinan dari situs DPR RI, perbedaan utama antara kemiskinan mikro dan kemiskinan makro adalah dalam tingkat detail dan penggunaan data. 

Kemiskinan makro memberikan gambaran keseluruhan tentang tingkat kemiskinan di suatu negara atau wilayah, sedangkan kemiskinan mikro lebih terfokus pada individu dan rumah tangga yang memerlukan bantuan.

Kemiskinan mikro juga menggunakan berbagai variabel seperti luas lantai perkapita, jenis lantai, fasilitas tempat buang air besar, sumber air minum, dan lainnya untuk mengidentifikasi karakteristik rumah tangga yang miskin. Hal ini memungkinkan penentuan sasaran program bantuan yang lebih tepat.

Penting untuk diingat bahwa kedua pendekatan ini memiliki kegunaan masing-masing. Kemiskinan makro memberikan pandangan yang lebih luas tentang tingkat kemiskinan dalam skala nasional atau regional, sementara kemiskinan mikro memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan individu miskin.

Dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan, penting untuk memahami perbedaan antara kedua pendekatan ini dan menggabungkan informasi dari keduanya untuk merumuskan kebijakan dan program yang efektif.

DJPB KEMENKEU | DPR
Pilihan editor: Definisi Kemiskinan dalam Pandangan PBB

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus