Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dan Iwan Fals pun menangis

Mabes polri membatalkan semua izin pertunjukan musik rock di seluruh Indonesia. rencana konser rock Iwan Fals di 100 kota di indonesia, gagal. pertunjukan Iwan Fals di Jakarta diiringi keributan.

18 Maret 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUKUL 01.30 dinihari. Penyanyi Iwan Fals sedang tidur lelap di kamar 267 Hotel Sanjaya, Palembang. Saat itulah suara bel membangunkannya. Ternyata yang datang di tengah malam buta, Kamis pekan lalu itu, adalah Azmi Alqamar, manajer artis Airo Stupa, perusahaan yang mengelola pertunjukan musik Iwan Fals di kota itu. Setelah mndengar penjelasan dari Alqamar, kelopak mata penyanyi rock ini pun basah. Ia menangis. "Ini sungguh suatu misteri. Kok untuk melakukan perbuatan baik saja susah begini. Saya kan cuma bawa gitar kayu dan tali senar. Itu kan tak ada bahayanya dibandingkan tank," kata putra Kolonel (Purn.) Harsoyo ini. Apa yang disampaikan Alqamar memang pantas membuat Iwan menangis: izin pertunjukannya di kota itu -- yang sudah dikeluarkan Kapoltabes Palembang, 28 Januari 1989 -- dicabut, malam itu. Padahal show sudah direncanakan dengan matang, dan akan berlangsung di Stadion Garuda Palembang, Jumat malam, 10 Maret 1989. sehari sebelum pembatalan. Ikhwal pembatalan izin itu disampaikan oleh Kepala Direktorat Intelpam Polda Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Letkol. Bram Latuihamallo kepada Sofyan Ali, Direktur Utama Airo Stupa. Kepada TEMPO, Jumat pekan lalu, Letkol. Bram mengatakan bahwa semua prosedur sudah ditempuh pihak Airo dengan benar. "Bahkan saya dengar, mereka mengadakan asuransi pula untuk artis dan penonton," kata Bram. Di Stadion Garuda, sebuah pentas bertulang besi -- setinggi dua meter, berukuran 38 x 10 meter -- sudah didirikan. Pentas itu dilengkapi dengan sound system 80.000 watt, dan tata lampu 250.000 watt. Kalau begitu, kenapa izin dibatalkan? "Semata-mata itu karena perintah atasan, dalam hal ini Mabes Polri," kata Letkol. Bram. Ia menyebutkan ada radiogram dari Mabes Polri yang memerintahkan pembatalan itu. Brigjen. Guntar Simanjuntak, Kadispen Mabes Polri, membenarkan hal itu. "Ya, itu karena alasan keamanan," katanya. Tapi ia membantah isu-isu yang mengatakan bahwa pembatalan itu karena ada dua anggota GPK Warsidi yang menyusup ke Palembang dan akan mengacaukan konser musik rock tersebut. "Bukan itu soalnya. Ini akibat dari keributan di Jakarta. Sudah berapa kali pertunjukan di Jakarta, ada ribut-ribut begitu. Karena itu semua izin pertunjukannya dibatalkan," kata Guntar. Maka selain di Palembang, surat izin untuk pertunjukan Iwan Fals di Padang -- yang menurut rencana akan berlangsung 15 Maret 1989, dan sudah diberikan oleh kepolisian setempat pada 23 Februari yang lalu -- turut pula dibatalkan. Begitu pula rencana pertunjukan selanjutnya di Medan, Lhok Seumawe, dan Banda Aceh. Pertunjukan Iwan Fals di Stadion Senayan Jakarta, 24 Februari yang lalu, memang herekor huru-hara. Seusai pertunjukan sebuah minibis -- yang menyenggol penonton yang baru bubar -- dibakar penonton. Sepuluh mobil lainnya yang melintas di tempat itu ringsek karena dilempari batu. Sebelumnya, pertunjukan Iwan pada 3 Desember 1988 di Ancol juga berakhir dengan kemsuhan. Tapi Iwan Fals alias Virgiawan Listantyo membantah bahwa musiknya memancing kerusuhan. "Kerusuhan di Senayan itu kan setelah pertunjukan saya usai. Itu kan meletus karena kecelakaan lalu-lintas," katanya. Ia juga membantah kalau kerusuhan itu karena ramainya orang mengunjungi pertunjukannya. "Lho, kalau perkara ramai-ramai, orang kawin dan pertandingan sepak bola juga kan ramai," katanya. Tampaknya, untuk sementara, rencana Iwan untuk berkelana -- mengadakan pertunjukan di 100 kota di Indonesia sepanjang tahun ini -- gagal. Belum jelas, berapa kerugian yang diderita Airo Stupa.Amran Nasution, Bersihar Lubis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum