Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Komando Strategis Angkatan Darat disingkat Kostrad saat ini telah berusia 61 tahun dengan pucuk pimpinannya Panglima Kostrad atau Pangkostrad berganti-ganti.
Sejak dilebur dengan Cadangan Angkatan Darat (Caduad) yang didirikan pada 6 Maret 1960, Kostrad telah mengalami 44 pergantian kepemimpinan yang disebut dengan Panglima Kostrad atau Pangkostrad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gagasan pembentukan kesatuan ini, datang dari Kasad Jenderal A. H. Nasution pada tahun 1960. Melansir laman resmi Kostrad, latar belakang dibentuknya satuan pasukan khusus ini adalah karena desakan Presiden Sukarno untuk segera menuntaskan sengketa wilayah Irian Barat dari campur tangan pihak Belanda. Kala itu, Panglima Kostrad pertama, Mayjen Soeharto berhasil menjalankan misi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah misi tersebut selesai, Kostrad berkembang menjadi pasukan elit yang sangat kuat. Melansir buku Rudini: Jejak Langkah Sang Perwira (2005), Kostrad pada pertengahan 1980-an misalnya, memiliki dua divisi infanteri lengkap.
Masing-masing didukung oleh satuan kavaleri, artileri, seni, angkutan, dan sebagainya. Tentu, hal ini tidak terlepas dari pengaruh para 44 Pangkostrad yang selama ini pernah memimpin.
Lalu, siapa saja Panglima Kostrad yang paling berpengaruh? Untuk mengetahui informasi itu, simak ulasan berikut ini:
- Soeharto
Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk langsung menjadi Pangkostrad pertama oleh Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk menjalankan misi pembebasan Irian Barat alias Papua Barat dari upaya rongrongan pemerintah Belanda untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi negara boneka.
Dalam misinya, Soeharto berhasil menekuk tentara Belanda untuk menyerah tanpa syarat dan menyerahkan sepenuhnya Papua Barat kepada Indonesia.
Atas keberhasilannya saat menjadi Pangkostrad pertama itu, Mayjen Soeharto dikenal menjadi orang berpengaruh nomor dua di Angkatan Darat setelah Letnan Jenderal Ahmad Yani. Tak lama, Soeharto meroket sebagai jenderal di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), hingga menjadi Presiden RI kedua.
- Wiranto
Jenderal TNI Wiranto adalah panglima ABRI yang pernah menjabat sebagai Pangkostrad masa jabatan 4 April 1996 sampai 20 Juni 1997. Lelaki yang lahir di Yogyakarta 4 April 1947 ini lulus dari Akademi Militer pada 1968.
Sebelum menjadi Pangkostrad, dirinya pernah meniti karir sebagai panglima dengan daerah teritorial di Kodam Jaya, Jakarta Raya. Selain itu, dia pernah menjadi ajudan Soeharto, hingga mengisi jabatan nomor satu di ABRI.
- Prabowo Subianto
Di akhir kekuasaan Soeharto menjadi Presiden RI selama 32 tahun, Letnan Jenderal Prabowo Subianto sempat menjabat sebagai Panglima Kostrad.
Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini dikenal karena memimpin pasukan khusus bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Rekam jejaknya sebagai Pangkostrad tidaklah berjalan mulus, sebab dirinya dilengserkan oleh BJ Habibie sehari setelah transisi kepresidenan.
- Dudung Abdurachman
Kiprah awal Dudung Abdurachman di militer diawali sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan. Dudung juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) selama dua kali. Lalu, dirinya diangkat sebagai Pangkostrad pada 25 Mei 2021 oleh Presiden Joko Widodo setelah menjadi Panglima Kodam Jaya. Tak lama berselang dari Pangkostrad diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD.
Sebelum menjadi Pangkostrad, Dudung tidak lepas dari kontroversi. Salah satunya terkait langkahnya saat menjabat Pangdam Jaya, bersama kepolisian, dia menggerakkan anak buahnya menurunkan baliho-baliho FPI di seantero DKI Jakarta.
Baca juga: Jenderal Andika Ungkap Unsur Penilaian Tunjuk Mantu Luhut Jadi Pangkostrad
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.