Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu upaya pelibatan aktif penyandang disabilitas di tempat kerja adalah penyediaan aksesibilitas beserta reformasinya. Penyandang disabilitas harus dilibatkan sebagai subyek yang menggunakan, meskipun aksesibilitas tersebut dapat dipergunakan oleh semua kelompok yang membutuhkan, seperti lansia, perempuan hamil, maupun anak anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Upaya ini dapat dimulai dengan sebuah pertanyaan yang berarti sebuah permulaan langkah kecil untuk sebuah perubahan tentang bagaimana cara melibatkan lingkungan kerja yang inklusif dan penyediaan aksesibilitas di tempat kerja,” ujar Gina Abercrombie-Winstanley, Direktur Inklusi dan Keberagaman Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam diskusi Institutionalising, Accessibility, Reforming from the Inside di @america, di Pacific Place, Selasa, 14 Februari 2023.
Pentingnya Reformasi Aksesibilitas
Gina merupakan pejabat pemerintahan yang memegang peranan penting dalam mengarusutamakan inklusivitas di tempat kerja khususnya di lembaga pemerintahan Amerika Serikat. Reformasi aksesibilitas di tempat kerja ini menjadi penting lantaran setiap orang berhak terlibat secara penuh dalam sebuah pekerjaan atau organisasi. Termasuk di dalamnya penyandang disabilitas dan pekerja yang sudah berusia lanjut namun belum memasuki masa pensiun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya yakin, semua orang ingin terlibat secara full dan aktif serta ingin menjadi seorang agen perubahan bagi organisasi yang diikutinya atau bentuk partisipasi seseorang di sebuah lembaga,” kata Gina.
Sejumlah penyandang disabilitas menulis huruf braille dengan mesin tik dalam acara Meretas Jalan Sejahtera Penyandang Disabilitas di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, 28 Desember 2015. Kementerian Sosial memberikan 5 ribu alat bantu dan penyediaan aksesibilitas yang memadai bagi penyandang disabilitas. TEMPO/Imam Sukamto
Hal tersebut juga diamini Duta Besar Amerika Serikat untuk kawasan ASEAN, Yohanes Abraham yang menyatakan bahwa setiap orang pada suatu masa akan memasuki tahap disabilitas karena penuaan. Hal ini merupakan sebuah proses alamiah yang terjadi pada setiap diri manusia. Lantaran itu, persiapan dan pemikiran yang lebih visioner di tempat kerja sudah mulai harus diterapkan untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang dapat membatasi aktivitas dan kinerja dari seseorang.
Tips Penyediaan Aksesibilitas
Sementara itu, menurut President of the Brunei Darussalam National Asociation for the Blind Hamzi Omar, terdapat beberapa tips sederhana penyediaan aksesibilitas di tempat kerja. Ia menyebutkan, salah satu komponen terpenting adalah akses masuk ke dalam tempat kerja. Misalnya lapangan parkir yang dapat dimodifikasi sedemikian rupa tanpa harus menghancurkan bangunan gedung atau mengubah bagian bagian tertentu di dalam gedung.
Lapangan parkir ini, menurut Hamzy, dapat dimodifikasi bagi penyandang disabilitas yang membawa kendaraan misalnya motor beroda tiga untuk pekerja dengan disabilitas fisik. Kemudian akses masuk ke dalam gedung selain tidak menggunakan tangga, sebaiknya juga memperhitungkan atau menyediakan lift.
Inisiator Platform Pencari kerja Bagi Penyandang disabilitas, Parakerja Muhammad Rizki Ahyana menyarankan adanya penggunaan bahasa isyarat bagi pekerja dengan disabilitas pendengaran. Menurut dia, aksesibilitas tidak hanya berbentuk fasilitas fisik dalam gedung, melainkan pula sebuah bentuk komunikasi.
Bahasa isyarat juga merupakan salah satu bentuk aksesibilitas bagi pekerja dari kelompok Tuli untuk dapat berpartisipasi secara penuh dalam sebuah kegiatan kerja. Lantaran itu pada platform parakerja, Rizki membekali bahasa isyarat dan menyediakan juru bahasa isyarat bagi pelamar dengan disabilitas agar dapat berkomunikasi dengan penyedia kerja.
Komponen lain yang tidak boleh terlupakan dalam melembagakan aksesibilitas di tempat kerja adalah peraturan. Menurut Gina Abercrombie-Winstanley, kebijakan ini adalah sebuah jaminan bagi pekerja dengan disabilitas agar memperoleh hak-haknya di tempat kerja. “Aturan dan kebijakan di tempat kerja setidaknya dapat menjadi sebuah tempat atau wadah, apabila pekerja dengan disabilitas tidak terpenuhi hak-haknya untuk memperoleh akomodasi yang layak di tempat kerja,” kata dia.
Pilihan Editor: Menjajal Aksesibilitas Moda Transportasi untuk Difabel di Perth, Australia, Ada Ramp Hidrolik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.