Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dosen Senior Unair Tjuk Kasturi Sukiadi Berpulang

Tokoh senior GMNI itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Khusus Infeksi Unair dalam usia 75 tahun.

16 Januari 2021 | 18.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Universitas Airlangga. unair.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Tjuk Kasturi Sukiadi, meninggal, Sabtu, 16 Januari 2021. Tokoh senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Khusus Infeksi Unair dalam usia 75 tahun.

Kolega almarhum di Unair, Suko Widodo, mengatakan bahwa sebelum berpulang, Tjuk sempat sakit bersamaan dengan istrinya. Di mata Suko Widodo yang juga pengajar Departemen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair, Tjuk adalah dosen yang inspiratif. Ia juga sering mengkritisi kebijakan pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Suko, bersama Tjuk, beberapa dosen Unair pernah mendampingi korban luapan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo beberapa tahun lalu. “Waktu itu Pak Tjuk mengajak kami yang peduli pada korban Lapindo untuk mendampingi mereka,” katanya.

Selain ekonom, kepedulian Tjuk pada budaya tradisional juga besar. Bersama Suko Widodo, Tjuk tergabung dalam Yayasan Sawunggaling, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pelestarian budaya di Surabaya barat. “Kepedulian Pak Tjuk pada rakyat kecil sangat besar, mungkin karena beliau berangkat dari aktivis GMNI,” kata Suko.

Meskipun sejak 10 tahun lalu sudah pensiun dari Unair, namun Tjuk sesekali masih mengajar sebagai dosen tamu. Bagi Suko, Tjuk termasuk dosen yang mau belajar sendiri. “Otodidaknya luar biasa,” katanya.

Dosen Departemen Politik Fisip Unair lainnya, Haryadi, mengatakan Tjuk adalah sosok nasionalis sejati. Baginya, Tjuk adalah guru sekaligus pejuang sejati keindonesiaan. “Itu saja penilaian saya, tak lebih dan tak kurang,” kata Haryadi.

Semasa hidup, Tjuk juga dekat dengan PDI Perjuangan. Pada pemilihan presiden 2019 lalu misalnya, ia menggalang dukungan untuk Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Ketua PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono menilai Tjuk adalah intelektual nasionalis dan senior di gerakan. Kiprahnya banyak mewarnai percaturan ide. “Beliau mewariskan prinsip dan gagasan pada yang muda-muda,” kata Adi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus