Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar Viktor Silaen menjamin tidak ada pemusnahan babi. Ini diungkapkan Viktor saat mendatangi massa aksi Save Babi yang menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Senin, 10 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya jamin tidak ada pemusnahan. Pemprov Sumut bersama kementerian sedang melakukan pendataan ternak babi yang mati. Kemudian mengajukan dana ke pusat untuk ini segera kami tanggulangi. Soal program surat kesehatan babi, itu gratis," kata Viktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu pemusnahan babi muncul pasca-wabah African Swine Fever (ASF) atau demam Babi Afrika dan Hog Cholera. Pemusnahan babi dianggap bisa mencegah penyebaran virus yang telah membuat ribuan babi mati.
Menurut Viktor, babi merupakan sumber pendapatan asli daerah (PAD). Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak takut mengkonsumsi daging babi karena virus itu tidak menular ke manusia. Pihaknya juga sudah memanggil dinas terkait dan para kepala daerah yang terkena wabah.
Pemprov Sumut dalam keterangan resminya pada 17 Januari 2020 menyatakan, tidak punya rencana melakukan pemusnahan massal ternak babi di Sumut. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap juga membantah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengeluarkan pernyataan akan melakukan pemusnahan.
“Tidak ada pernyataan gubernur soal stamping out. Itu hanya omongan orang tidak bertanggungjawab yang senang membuat masyarakat resah,” kata Azhar.