Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla secara terbuka mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Ia berharap sikap politiknya itu bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," kata Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam 19 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jusuf Kalla merupakan seorang pengusaha keturunan Bugis yang memimpin Kalla Group. Di Makassar, masyarakat akrab memanggilnya Daeng Ucu. Pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942 ini merupakan anak kedua dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah.
Pada 1968, Jusuf Kalla menjabat sebagai CEO NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari bisnis ekspor-impor menjadi perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor, termasuk perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Pada 20 Oktober 2004, Jusuf Kalla dilantik sebagai Wakil Presiden untuk masa jabatan 2004-2009, berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada bulan Desember 2004, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kemudian, pada 20 Oktober 2014, ia kembali dilantik sebagai wakil presiden bersama dengan Presiden Joko Widodo untuk periode 2014-2019.
Menjelang Pilpres 2024, pria yang akrab disapa JK itu dengan tegas mendukung pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin. Dukungan ini bukan tanpa alasan, karena hubungan politik antara JK dan Anies telah berlangsung lama, bahkan sebelum Anies terlibat dalam dunia politik.
Anies Murid Politik JK
Bisa dikatakan, Anies Baswedan adalah murid politiknya JK. Awal hubungan dekat antara JK dan Anies dimulai ketika keduanya terlibat aktif dalam pengelolaan Universitas Paramadina, Jakarta. Saat itu Anies menjabat sebagai rektor dari tahun 2007 hingga 2015, sementara Jusuf Kalla menempati posisi Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujarnya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia pada 19 Desember 2023.
JK juga yang mengusulkan Anies diangkat sebagai juru bicara, atau jubir Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 2014. Alasan di balik penunjukan Anies sebagai jubir oleh Jokowi-JK adalah karena ia menawarkan pendekatan pemerintahan yang segar dan inovatif.
Kemudian kedekatan politik antara Anies dan JK semakin kuat setelah Anies diamanahkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK. Meskipun Anies diangkat oleh Jokowi pada bulan Oktober 2014, ia akhirnya diberhentikan dari jabatannya setelah dua tahun menjabat.
"Ya kami dekat, karena pernah menjadi menteri (di masa pemerintahan Jokowi-JK), sama-sama HMI walaupun saya jauh lebih senior," ujar JK dalam wawancara dengan Tim Majalah Tempo di kediamannya, bilangan Brawijaya, Jumat, 25 Juni 2022.
Kedekatan Anies dan JK terus menguat ketika Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. JK mengaku kerap memberikan masukan kepada Anies sebagai gubernur, terutama di tahun terakhir pemerintahan Anies.
Menurut JK, Anies mendengar berbagai masukan darinya dan belakangan sudah terlihat fokus menunjukkan berbagai hasil kinerjanya. "Saya bilang, kalau orang ingin dinilai di republik ini, itu dinilai bagaimana kerjaannya selama menjabat. Jadi bukan berpidato, kampanye kemana-mana, tetapi sebagai gubernur you buat apa?" ujar Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla Dukung Anies di Pilpres 2024
Jusuf Kalla menjadi tokoh yang juga disebut-sebut mendukung Anies maju sebagai calon presiden 2024. Anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar ini, menurut tiga politikus partai beringin dan dua orang dekat Anies, turut bergerilya agar Anies bisa mendapatkan tiket pencalonan pilpres 2024.
Meski mengklaim tak membantu pencarian tiket untuk Pemilu 2024, JK yakin Anies bakal dicalonkan. Sebab menurut JK, Anies memiliki modal elektabilitas yang dibutuhkan partai- partai politik untuk memenangi pemilihan.
Saat bertemu dengan Anies di bulan Februari, JK tak banyak membagi tips perihal kontestasi Pilpres 2024. Penyebabnya, JK menyebut Anies sudah kaya akan pengalaman tersebut karena pernah menjadi Juru Bicara Jokowi pada Pilpres 2014.
"Anies Itu orang yang paling dekat waktu 2014 dengan Jokowi. Dia juru bicaranya Jokowi. Ke mana Jokowi ada, Anies ada. Jadi tidak perlu diajari lagi kalau soal itu. Lihat semua foto kampanye 2014 kalau ada foto Jokowi, pasti ada Anies," ujar JK dalam wawancara khusus dengan Tempo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Maret 2023.
Bahkan, kata JK, pada saat pendaftaran pencapresan ke KPU pada tahun 2014 dengan menggunakan bajaj, Jokowi dan Anies berada dalam satu kendaraan. Sementara, JK mengaku berada di kendaraan lain yang posisinya di belakang bajaj Jokowi dan Anies.
"Jadi dia sudah ngerti soal pemilihan umum, tapi ya tentu kita kasih saran-saran. Tapi ya dia juga bukan orang baru di sini," kata JK.
Kini Jusuf Kalla secara terang-terangan mendukung Anies. Menurut JK, pernyataan sikap politiknya kali ini adalah sesuatu yang objektif secara peribadi. Sekalipun, dirinya memiliki batasan-batasan karena tidak lagi aktif di banyak kegiatan politik. Kendati demikian, sebagai tokoh bangsa asal Sulsel, dirinya akan salah jika tidak menyampaikan sesuatu yang baik kepada publik.
RIZKI DEWI AYU | HUSSEIN ABRI | ANTARA
Pilihan Editor: Cak Imin Respons Dukungan dari Jusuf Kalla: Jadi Semangat Saya